x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Iman- Akal- Rasa

Bersenyawa dalam witir tak terpisahkan/ Melebur menjadi hamba yang menyembah/ Seirama mempersembahkan syukur.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akal wataknya mengutak-atik

Bertanya dan mempertanyakan.

Iman lebih memilih menerima

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

keyakinan enggan dirasionalkan.

Rasa lebih dekat dengan iman

Tak semua rasa bisa di-akal-kan

 

Di pusaran antah-berantah

Saat akal tak bisa menjamah

Bertanya berarti memberontak

Melawan tanpa musuh yang jelas

Cemas dan resah tindih-menindih

Ragu tiada berawal, tiada berakhir.

 

Di pusaran antah-berantah

Keyakinan bisa damai dan berdamai

Menerima tanpa tanya

Menyelemi iman penuh khusyu’

Berpasrah diri tanpa menggugat

Di sini, hidayah adalah segalanya.

 

Di tengah pusaran antah-berantah

Rasa menyentuh yang tak terjamah

Relung hati menyibak rahasia

Qalbu menyentuh yang tak tepermanai

“Aku dan gaib” saling menyapa

Insting azali menguasai cakrawala.

 

Jika akal-rasa-dan-iman

Bergerak sesuai alur dan jalurnya

Bertemu di ujung terowongan entah

Bersenyawa dalam witir tak terpisahkan

Melebur menjadi hamba yang menyembah

Seirama mempersembahkan syukur.

 

Syarifuddin Abdullah | 12 Februari 2018 / 27 Jumadil-ula 1439H.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB