x

Iklan

Waluyo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa Sebenarnya yang Dimainkan Ganjar Pranowo?

Fitnah dan black campaign terhadap Sudirman Said

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orang yang biasa sering berpura-pura menjadi korban (playing victims) atau lempar batu sembunyi tangan, biasanya menyimpan karakter diri yang munafik dan naif. Kalau dalam sebuah pertarungan atau kontestasi, hal tersebut menjadi tanda orang yang sudah kehilangan kepercayaan diri, kehabisan akal, dan tidak lagi mampu berpikir lurus.

Inilah yang terjadi dalam kasus Ganjar Pranowo dan para pendukungnya, yang berulang kali memperaktikkan cara-cara tak sehat dan tak mendidik. Ganjar Pranowo dan para pendukungnya suka membalikkan fakta, melempar batu sembunyi tangan alias menuduh orang padahal yang melakukannya adalah para tim pendukungnya sendiri.

Beberapa kasus yang perlu jadi perhatian dalam konteks Pilgub Jateng adalah ketika para pendukungnya melemparkan statement di media, seolah-olah kontestan lawannya di pesta demokrasi ini membawa isu-isu SARA, fitnah, dan hoax. Padahal, kalau mau jujur tuduhan tersebut justru bentuk dari playing victim, melempar isu supaya lawannya disalahkan, dan dirinya sendiri mendapatkan simpati dan empati publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sungguh, ini adalah sesuatu yang tidak gentle atau tidak ksatria untuk dilakukan untuk mendegradasi moral lawan. Terlebih, kalau mengingat bahwa Ganjar Pranowo sebenarnya memiliki kelebihan sebagai petahana, memiliki tim yang sudah mapan, dan lawan sebagainya.

Ambil saja contoh bagaimana tim Ganjar Pranowo mulai menyerang lawannya, Sudirman Said dengan isu-isu sara yang tidak pantas, tidak masuk akal, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat. Tim Ganjar Pranowo dengan tanpa tedeng aling-aling, mulai melempar isu bahwa Sudirman Said antek asing, antek Yahudi, beragama Kristen, dan lain sebagainya.

Padahal, publik pun tahu bahwa Sudirman Said adalah Muslim yang ta’at, tidak pernah lupa ibadah, dan sangat peduli dengan kehidupan ummat Islam. Bukti bahwa Sudirman Said adalah muslim yang taat adalah ia berulang kali pergi haji dan umrah. Karena itu, publik susah menerima dan mempercayai bahwa Sudirman Said adalah antek-antek Yahudi apalagi beragama Kristen.

Sebenarnya apa yang sedang dimainkan oleh Ganjar Pranowo dan timnya dengan menyebar fitnah-fitnah tak jelas. Jadi, publik sekarang mulai paham bahwa sebenarnya yang suka menggunakan isu-isu SARA dalam politik justru mereka yang berteriak-teriak “jangan pakai isu SARA”. Tega sekali Ganjar Pranowo dan tim pendukungnya memfitnah Sudirman Said Kristen atau antek-antek Yahudi. Padahal, Ganjar Pranowo sendiri adalah Muslim. Mengapa Muslim memfitnah sesama Muslim?

Barangkali ini adalah bukti bahwa Ganjar Pranowo dan tim pendukungnya mulai ketar-ketir dalam menghadapi Pilgub Jateng. Ini juga bukti bahwa mereka mulai kehilangan cara-cara untuk berkompetisi secara sehat. Sungguh sikap yang tidak bisa dibenarkan.

Ikuti tulisan menarik Waluyo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler