“Aku benci ‘coli’,” katamu suatu hari
tapi itu ibarat buih yang selalu lenyap
sebelum tiba di muara.
Seperti burung, yang selalu
ingin terbang tiap kali kakinya
menginjak tanah, atau bertengger di tangkai.
Salahku juga, memang,
jika kau unggas yang biasa terbang
Tak mungkin bisa jadi makhluk melata.
Aku bukan air terjun, yang tak bosan
memecah batu saban waktu
harus berteriak agar suara terdengar.
Bedirilah di kebun itu
memetik buah sambil mempertunjukkan
laku yang berkhianat kepada kata.
Syarifuddin Abdullah / 24 Februari 2018 / 09 Jumadil-tsani 1439H
Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.