x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Di “Koma”, Bukan di “Titik”

Kita selalu meyakini sedang berada pada sebuah “titik”. Padahal sesungguhnya, kita selalu berada di sebuah “koma”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kebahagiaan tak selamanya membutuhkan alasan yang cerdas. Sebab tidakkah akan terasa aneh, bila segala hal harus diputuskan oleh nalar.

Dalam gelap banyak hal terjadi, tanpa kita ketahui. Namun bahkan di bawah sinar terang pun, kita sering hanya tahu sedikit tentang banyak hal yang terjadi.

Tujuan hidup, apapaun dinamikanya, adalah mengharap kebahagiaan. Nikmatilah momentum kebahagiaan dengan sepenuh hati, juga ketika mendengarkan musik. Sebab, menyerahkan tubuh pada alunan musik, dan melupakan pikiran, tubuh akan ikut mengalun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika tubuh mencintai kehidupan, maka ia akan melawan maut (juga derita lainnya) dengan kesakitan. Padahal akal sesungguhnya memiliki kapasitas dan misteri kekuatan untuk menaklukkan badan. Kehendak bisa mengungguli tubuh.

Tanpa kecuali, kita selalu meyakini sedang berada pada sebuah “titik”. Padahal sesungguhnya, kita selalu berada di sebuah “koma”. Sebab kehidupan selalu bergerak, meskipun kita dalam posisi “diam” di sebuah tempat dan momentum.

Syarifuddin Abdullah | 04 Maret 2018 / 17 Jumadil-tsani 1439H.

Catatan: materi artikel ini merupakan saduran berbagai kutipan dari novel Larung, karya Ayu Utama, 2001.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler