x

Iklan

Iwel Sastra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mempopulerkan Ventriloquism di Indonesia

Rasanya banyak orang Indonesia yang masih awam dengan kata Ventriloquism

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah mempelopori kehadiran Stand Up Comedy di Indonesia sejak tahun 2013 saya tertarik mengembangkan Ventriloquism di Indonesia. Inspirasi ini muncul ketika saya menyaksikan video Ventriloquist asal Amerika Jeff Dunham yang tampil bersama bonekanya (Vent Figure) bernama Walter. Disana saya lihat bahwa Ventriloquism sebenarnya banyak memainkan materi model Stand Up Comedy. Menurut saya apa yang dilakukan oleh Jeff Dunham sangat jenius karena dia harus menampilkan tiga kemahiran sekaligus yaitu kemahiran suara perut, kemahiran dalam memainkan boneka menjadi sangat hidup dan kemahiran dalam mengelolah materi yang mampu memancing gelak tawa.

Sebenarnya Ventriloquism udah masuk ke Indonesia sejak tahun 1960-an. Pak Marijoen bersama bonekanya bernama Koko sering tampil di Taman Ismail Jakarta tahun 1966. Ventriloquism sempat populer di Indonesia tahun 1970-an ketika Gatot Sunyoto yang waktu itu baru pulang dari Amerika membawa boneka Tongki. Gatot Sunyoto bersama Tongki sering muncul di TVRI. Kehadiran Gatot Sunyoto dan Tongki memancing munculnya beberapa Ventriloquist lainnya dengan boneka yang mirip dengan Tongki.

Di tahun 1991 muncul Ria Enes bersama boneka Susan lewat lagu Si Kodok yang sangat populer saat itu. Ria Enes sendiri tak pernah menyebut dirinya sebagai Ventriloquist. Bersama Susan 12 album yang telah dihasilkan oleh Ria Enes serta membawakan beberapa program acara anak-anak di televisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pengamatan saya, Ventriloquist Indonesia lebih banyak yang menggunakan boneka dengan karakter anak-anak dan binatang sehingga lebih sering mendapat panggilan dan tampil di acara anak-anak. Belajar dari Jeff Dunham terbukti bahwa Ventriloquism mampu menyasar penonton dari anak-anak hingga dewasa. Inilah yang kemudian yang menginspirasi saya untuk mempopulerkan Ventriloquism di Indonesia menjadi hiburan komedi yang bisa dikonsumsi semua jenis umur. 

Sabtu 23 November 2013 bersama boneka Lewi saya pernah membuat pementasan Ventriloquist di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Setelah melalui pencarian yang panjang dan kesabaran akhirnya Maret 2018 saya berhasil mendapatkan boneka sesuai dengan yang saya inginkan. Boneka bernama J Kri ini siap menemani saya untuk memeriahkan dunia komedi Indonesia melalui Ventriloquism.

Ikuti tulisan menarik Iwel Sastra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler