x

Iklan

Rahman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apresiasi Kinerja Tentara Pasca Kejadian Luar Biasa

Kecepatan dan keuletan TNI bersama elemen lain menangani gizi pelan namun pasti dengan membentuk Satgas Kesehatan yang langsung terjun ke tempat kejadian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ditengah hiruk pikuknya perkembangan pembangunan di berbagai daerah tiba-tiba ada berita telah terjdi bencana gizi buruk di Kab. Asmat, Papua. Berita ini tersebar keseluruh seantero nusantara bahkan dunia ikutpun mengatahui akibat perkembangan berita yang begitu cepat. Kejadian bencana  campak dan gizi buruk lalu direspon oleh pihak TNI  dengan membentuk satgas kesehatan dengan langsung terjun ke tempat   kejadian. Kejadian yang menimpa saudar kita diAsmat beberapa waktu lalu   merupakan bencana yang  sangat membutuhkan  uluran tangan oleh   berbagai  pihak. 

Tanpa terasa waktu terus bergulir begitu cepat perkembangan gizi buruk di Papua telah mengalami perubahan yang begitu signifikan. Kecepatan dan keuletan TNI bersama elemen lain menangani gizi pelan namun pasti telah membuahkan hasil. Anak-anak Asmat yang tadinya kurus dan tak berdaya kini telah nampak tanda-tanda ada perubahan dengan memberikan asupan makanan yang cukup dengan datangnya bantuan oleh berbagai pihak.

Dengan adanya perubahan tersebut tentunya dengan adanya peran dan pelibatan satgas. Pelibatan satgas TNI khususnya telah   memperoleh apresiasi dari pihak pemerintah Asmat atas kinerja dan dedikasih dalam membantu rakyat Asmat tertimpa musibah gizi buruk dan campak.Sebagaimana yang telah banyak di relis oleh berbagai media beberapa terakhir ini, Sembilan belas orang dari tim Satgaskes (Satuan Tugas Kesehatan) TNI mendapatkan penghargaan atas kontribusi dalam pendampingan pasca penanggulangan kejadian luar biasa penyakit campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Pemberian penghargaan ini langsung diberikan oleh sekretaris daerah Kabupaten Asmat Barthomoleus Bocoropces M. Ec. Dev, Senin, 5 Maret 2018 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kesempatan itu Sekda menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim kesehatan  TNI yang telah berbuat untuk masyarakat Asmat. Sekda menyampaikan, bagi prajurit TNI sendiri penugasan di Asmat pasti memberikan pengalaman tersendiri dan dirinya berharap dengan melihat langsung kehidupan masyarakat di sini semakin mengerti bagaimana membangun masyarakat Asmat.  Dengan alasan ini pemerintah kabupaten Asmat memberikan penghargaan kepada Tim III Satgaskes TNI dengan surat keterangan telah mengabdi di Tanah Asmat.

Sebelum acara penyerahan penghargaan tersebut didahului dengan paparan Dantim Satgaskes TNI Letkol laut (K) dr. Aminudin Harahap Sp. A M. Tr. Hanla atas hasil kinerja tim selama bertugas di Asmat. Dantim Satgaskes Asmat melaporkan hasil kerja timnya kepada Sekda dengan jumlah layanan kesehatan yg tidak kurang dari 100 warga setiap hari dilayani di setiap Distrik , immunisasi lebih dari 800 anak selama tim III bertugas dan lebih dari 20.000 anak sejak ditetapkan KLB serta  pemberian vitamin A.

Tidak kalah pentingnya Tim Satgas Kes III bersama Kemenkes dan petugas setempat mampu menggairahkan kembali semangat pengabdian kader kesehatan yg kebanyakan dari  guru-guru wanita  yg bukan berprofesi dibidang kesehatan dan juga Puskesmas keliling untuk menyisir dan memberi layanan pada warga yg tidak mampu mendatangi fasilitas kesehatan di Puskesmas.  Dantim satgaskes TNI berpesan kepada tim selanjutkan agar dapat melanjutkan apa yang telah dicampai timnnya terutama yang menjadi fokus utama yaitu pemetaan cakupan imunisasi campak dan pendampingan kasus gizi buruk.

Disela sela-sela paparannya Dansatgas memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk menceritakan pengalamannya selama bertugas di distrik. Berbagai macam kendala mulai dari pasang surut air laut, ketersediaan bahan bakar minyak yang terbatas yang merupakan hal yang mutlak harus di atasi karena kegiatan penyisiran, imunisasi dan pelayanan kesehatan warga ke kampung-kampung hanya bisa melalui jalur air menggunakan speedboat. Namun hal ini tidak menjadikan kegiatan di distrik menjadi terhenti, berkat dedikasi yang tinggi akan pengabdian kendala ini menjadi tantangan dan bisa dipecahkan.

Oleh karenanya kita berharap agar kejadian ini akan memberikan hikmah tersendiri bagi kita semua agar tidak ada kejadian yang memilukan kepada anak bangsa kita.  Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Asmat terdiri dari sembilan distrik (setingkat kecamatan) dan lebih dari 100 kampung. Kondisi geografis yang marupakan salah satu faktor hambatan untuk mencapai dan   berkunjung langsung ke Agats, Kabupaten Asmat.  Kedepan pemerintah dan seluruh eleman harus bersatu padu dalam dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Semoga!  

 

 

Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini