x

Iklan

Dodi Wibowo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Padil Karsoma dan MUI Purwakarta Kompak Tolak Provokasi

Ini Imbauan MUI Agar Tidak Terjadi Konflik Horizontal di Pilkada Purwakarta

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Calon Bupati Purwakarta No Urut 1, Padil Karsoma mengapresiasi langkah MUI Kabupaten Purwakarta yang mendorong seluruh kandidat maupun pendukungnya untuk tidak menyebarkan provokasi. 
 
Dalam berbagai media massa yang beredar, Padil Karsoma menyebutkan bukan masanya lagi kandidat calon kepala daerah menyebarkan provokasi untuk memenangkan Pilkada. Menurutnya, Pilkada harus dilakukan secara fair, mengedepankan program bukan kebencian. 
 
Sebelumnya, sebagaimana diwartakan oleh http://pojoksatu.id, Ketua Umum MUI Purwakarta, Kiai John Dien, Kamis (8/3/2018), menegaskan kepada seluruh stakeholder pasangan calon agar tidak menyebarkan provokasi. 
 
Wadah musyawarah para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim tersebut, menyampaikan imbauan terkait pesta demokrasi di Purwakarta. Imbauan itu tertuang dengan Nomor : 13/07/MUI-PWK/II/2018.
 
 
 
Dalam imbauan tersebut disebutkan bahwa MUI mendukung dan mendorong pelaksanaan Pilkada Purwakarta. Dengan catatan, proses demokrasi itu harus berlangsung sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku.
 
Kiai John Dien menyatakan mendukung sepenuhnya mendukung proses pilkada di Purwakarta. Tentu saja, dukungannya dengan catatan seluruh prosesnya berjalan sesuai dengan aturan, lancar dan tertib.
 
Dalam imbauan yang dia tandatangani bersama Sekretaris Umum MUI Purwakarta, Yusep Solihudien juga disampaikan terkait etika berkampanye.
 
Yusep Solihudien menegaskan dalam berkampanye ia menghimbau agar partai politik dan tim sukses tidak menyebarkan ujaran kebencian kepada pihak lawan. Semua perbuatan tidak baik, berupa lisan, tulisan atau apapun, itu agar tidak dilakukan. 
 
Korps ulama Purwakarta juga memberikan saran kepada seluruh pasangan calon. Mereka diminta untuk memaksimalkan sosialisasi program melalui berbagai media. Tujuannya, agar seluruh masyarakat Purwakarta mengetahui langkah-langkah yang kelak akan dilaksanakan jika terpilih.
 
MUI Purwakarta menyatakan kampanye harus bersifat sosialisasi program tidak boleh saling menjatuhkan. Pilkada justru harus menjadi penguat wawasan umat, bukan pemecah belah. 
 
Selain mendukung para calon untuk tidak menebarkan kebencian, kepada para tokoh Agama, MUI Purwakarta pun mewanti-wanti agar mereka tidak melakukan tindakan pragmatisme politik.
 
Artinya, mereka tidak boleh memihak salah satu pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada, melainkan harus mengayomi umat dan seluruh pasangan calon.
Hal ini tidak terlepas dari fungsi para tokoh Agama sendiri sebagai pemersatu umat di tengah masyarakat. Karena itu, mesjid, pondok pesantren dan majelis taklim yang mereka pimpin tidak boleh dijadikan tempat berkampanye.
 
MUI Purwakarta menyarankan sebaiknya, para ajengan, para kiai, para asatidz mengembangkan politik adiluhung, bukan politik pragmatis. Kita harus konsisten kepada aturan, jangan sampai tempat-tempat yang diamong itu dijadikan tempat kampanye.
 
Pilkada Purwakarta sendiri diikuti oleh tiga pasangan calon. Yakni, Padil Karsoma – Acep Maman, Anne Ratna Mustika – H Aming dan Zainal Arifin – Luthfi Bamala. Masa kampanye pasangan calon sedang berlangsung sampai tanggal 24 Juni 2018. Sementara itu, pemungutan suara akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018.
 
 
 

 

Ikuti tulisan menarik Dodi Wibowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu