KPU telah menetapkan 14 partai sebagai peserta Pemilu Legislatif (Pileg ) 2019 yang akan datang. Keempat belas partai itu secara resmi telah mendapat nomor urut yakni Nomor urut 1: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 2: Partai Gerindra, 3: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), 4: Partai Golkar, 5: Partai Nasdem, 6: Partai Garuda, 7: Partai Berkarya, 8: Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 9: Partai Perindo, 10: Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 11: Partai Solidaritas Indonesia (PSI), 12: Partai Amanat Nasional (PAN), 13: Partai Hanura, 14: Partai Demokrat. Terahir PBB masuk setelah menggugat dan gugatannya dikalbulkan, PBB kemudian diberi nomor urut 19 karena setelah nomor urut 14 hingga 18 ada nomor urut partai laokal di Aceh.
Sebagaimana lazimnya orang Indonesia, nomor urut partai lantas dihubung-hubungkan dengan makna yang tersirat dalam nomor yang dimiliki. Tak tanggung-tanggung, elite partai ikut mengartikan nomor partai dengan sesuatu yang bisa menguntungkan sebagaimana telah dilansir Viva.com Senin, 19 Februari 2018.
Arilangga Hartanto sebagai Nakhoda Utama Partai Golkar yang memegang nomor urut 4, menyatakan bahwa nomor 4 sesuai dengan visi dan tujuan partai yaitu mendukung empat pilar bangsa di Tanah Air, nomor 4 juga berkaitan dengan program kemenangan partai Golkar yang disebut Catur Sukses
Tak kalah sengit, Jhohni G Plate yang menduduki jabatan Sekretaris Jendral Partai Nasdem, mengungkapkan bahwa dengan nomor urut 5 yang dimilikinya sama dengan Pancasila yang memiliki lima dasar negara.
Lain lagi dengan Megawati Soekarno Putri, pemegang kendali PDI-P ini seolah kembali ke masa lalu dengan didapatnya nomor urut 3. Menurutnya angka 3 memiliki sejarah perjuangan panjang dalam melawan diktator orde baru.
"Tiga itu adalah metal, banteng menang, menang total. Jadi itu tolong disebarkan karena pasti kalau namanya banteng pasti tahu yang namanya metal, karena dulu kita dengan nomor tiga selalu mengatakan metal, PDI Perjuangan menang. Menangnya itu huruf E nya diganti angka 3, M3nang gitu," demikian kata Megawati.
Sementara di tingkat bawah, macam macam komentar yang diluncurkan para kader partai sambil guyonan seperti yang saya rekam dalam group WA Tenaga Ahli Fraksi di DPRD Cilegon Banten.
Saya bilang, "jika ingin wus wus dalam pemakaian internet, sebaiknya pake 4G".
"Ah bapak nih gimana, cantik selendang putri melayu, menata bunga diatas nampan, kalau ingin Indonesia maju, pilih nomor delapan", sahut Tenaga Ahli Fraksi PKS.
Pantun PKS ini kemudian disindir Tenaga Ahli F-PDI-P, ia bilang "Ingat dalil PKS, Allah SWT menyukai bilangan ganjil, maka coblos nomor 3".
Tenaga Ahli Fraksi PPP tak kalah gertak, " Bersujudlah di Ka'bah dengan 2 tangan dan 10 Jari, niscaya dosa dosa yang lalu, hari ini, besok dan lusa diampuni, jangan terlambat",
Rupanya Tenaga Ahli Fraksi Kebangkitan Demokrat yang merupakan Fraksi Gabungan PKB dan Partai Demokrat merasa jengah, gertakan Tenaga Ahli F- PPP itu dibalas oleh Tenaga Ahli Fraksi Kebangkitan Demokrat yang berasal dari PKB " Tapi jangan lupa, sembahyang tanpa syahadat itu tidak sah walaupun sujudnya dengan 10 Jari, Syahadat itu cukup dengan mengacungkan satu jari".
Bicara soal sembahyang, Tenaga Ahli PKS-pun nimbrung, "Lebih sempurna lagi kalau sholat dhuha 8 raka'at".
Ya begitulah arti dan candaan dibalik nomor urut parpol.
Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.
