x

Iklan

Rahman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

KASAD BUKAN KAWAN SEIRING SEPENANGGUNGAN TOMMY WINATA

Berita dengan judul “Kawan Seiring dan Sepenanggungan” ini viral di berbagai media karena terkait dengan Tokoh dan pengusaha

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berita dengan judul “Kawan Seiring dan Sepenanggungan” ini viral di berbagai media karena terkait dengan Tokoh dan pengusaha. Apalagi berita ini dikemas penuh sisi humanisme. Berita ini muncul pada minggu pertama yang dimuat oleh majalah Tempo Minggu, (1/4-18) lalu. Berita tersebut Viral tentu saja karena berita terkait dengan Gatot Nurmantyo menceritakan riwayat hidupnya sejak lulus Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, pada 1982, lalu kemudian menceritakan persahabatan Tomy Winata hingga kini.

 
Tentu saja tidak ada yang salah dalam berita tentang perkenalan antara Pak Gatot dengan Tomy Winata. Yang agak janggal adalah ada tampilan fotonya ada gambar Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Mulyono yang berdiri disisi kiri Pak Gatot meskipun berbaju preman. Ada kesan soalah-olah Pak Mulyono juga menjadi kawan seiring dengan Tommy Winata. Padahal foto tersebut itu diambil ketika ada acara tertetentu Pak Gatot selaku Panglima TNI dan Pak Mulyono selaku Kasad yang harus hadir sebagai pejabat yang diundang. Secara otomatis Kasad dan Panglima TNI merupakan satu kesatuan institusi yang saling berhubungan secara kelembagaan.
 
Seharusnya pihak Majalah Tempo tidak memuat foto yang melibatkan gambar Jenderal TNI Mulyono. Kenapa bukan foto berdua saja antara Pak Gatot dan Pak Tommy yang dipasang? Sehingga tidak ada penafsiran lain terhadap Kasad ikut kawan seiring sepanggungan dengan Tommy Winata. Apalagi menjelang tahun politik tahun ini, hal tersebut dapat menjadi bumbu penyedap rasa politik yang dapat digoreng untuk mecari pembenar. Seharusnya Tempo harus bijak dan memikirkan dampak yang ditimbulkan foto tersebut dan penafsiran negataif tentunya akan berimbas pada citra TNI AD di mata masyarakat.
 
Foto tersebut dapat berbicara seribu bahasa yang soalah-olah Kasad Jenderal Mulyono ikut dalam pertemanan dengan Pak Tommy. Perlu dipahami bersama bahwa hubungan antara Pak Gatot dan Pak Mulyono adalah hubungan antara Panglima dan Kasad pada waktu momen saat foto itu diambil. Lain lagi kalau persoalan Pak Gatot mau calon Presiden itu tidak jadi masalah karena yang bersangkutan memang saat ini sudah pensiun dari TNI beberapa waktu yang lalu.
Dan, dibolehkan dalam UU, TNI yang sudah pensiun boleh ikut politik praktis.
Biarlah antara Pak Gatot yang sudah pensiun dari TNI menjadi teman dengan Pak Tommy itu adalah hak yang bersangkutan.
 
Betapa eloknya negeri ini jika semua pihak menyadari bahwa antara satu dengan lain kita adalah satu. Jangan hanya karena ego sektoral kita tidak dapat kendalikan sehingga ada pihak lain menjadi korban. Mari kita hindari prasangka-prasangka negatif dengan cara menghindari berbagai penafsiran yang dapat merusak persahabatan diantara kita sesama anak bangsa. Berpendapat boleh, dan itu dijamin UU. Tapi kita juga tidak boleh seenaknya berpendapat tanpa mengindahkan kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan negara.

Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler