Saya tidak kenal Sukmawati Sukarnoputri, tapi saya tahu Sukmawati adalah putri dari mendiang Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.
Untuk saat ini, Sukmawati menjadi bahan perbincangan paling ngehite terkait dengan “Puisi Ibu Indonesia” yang membanding bandingkan cadar dengan sari konde. kemerduan kidung Ibu Indonesia dengan Azan.
Kontan saja ummat islam bereaksi karena isi puisi Sukmawati dianggap melecehkan agama. Rekasi masyarakat beragam, ada yang membuat puisi tandingan, ada yang memberikan nasihat dan ada juga yang menghujat hingga ahirnya Sukmawati dilaporkan ke pihak kepolisian dengan laporan Penistaan Agama Islam.
Atas adanya reaksi masyarakat, awalnya Sukmawati masih berkilah soal isi puisi tersebut sebagai karya sastra, namun rupanya Sukmawati gerah juga menyaksikan gempuran dari ummat dan organisasi islam hingga ahirnya Sukmawati minta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung
Sukmawati juga tergopoh gopoh mendatangi kantor MUI diterima langsung ketua umum MUI KH.Ma’ruf Amin dan elite MUI. Sukmawati sendiri mencium tangan KH Ma’ruf Amin setelah dibisiki sesuatu oleh seseorang saat duduk berdampingan dengan KH.Ma’ruf Amin. Sayangnya publik tidak mengetahui secara pasti apa hasil dari pertemuan Sukmawati dengan KH Ma’ruf Amin.
Saya tidak mau ikut mencaci Sukmawati, saya hanya merasa heran saja atas prilaku Sukmawati yang ahir ahir ini selalu berbenturan dengan umat Islam. Saya juga heran, mengapa Sukmawati seoalah tidak senang dengan islam walaupun pada saat minta maaf mengaku dirinya sebagai muslimah.
Lebih heran lagi, disamping sebagai anak Ir.Soekarno, Sukmawati adalah cucu dari seorang ulama terkemuka di Bengkulu yakni Kiyai Hasan Din. Dengan Hasan Din inilah Ir.Sukarno sering berdiskusi soal keislaman saat dibuang di Bengkulu hingga ahirnya Hasan Din menjadi mertua Ir Soekarno karena putrinya Fatmawati dinikahi Ir Soekarno yang kelak menjadi ibu dari Sukmawati.
Rasanya memang tak pantas Sukmawati membuat puisi yang isinya nyerempet nyerempet persoalan SARA. Sebagai seorang putri dari Ir. Soekarno sekaligus seorang cucu dari ulama terkemuka, Sukmawati kok begitu ya?.
Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.