x

Iklan

Tiur Melanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Insight dari Ryan Maneka Hinze, profil Wirausaha Muda

Ryan, wirausaha muda memberikan testimony singkat bagi para mahasiswa UPH dalam seminarnya yang baru saja dilangsukan di UPH Loppo Village.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai seorang wirausaha muda, Ryan Maneka Hinze memiliki berbagai bisnis yang digelutinya. Dia memberikan testimony singkat bagi para mahasiswa UPH dalam seminarnya yang baru saja dilangsukan di UPH Loppo Village.

Jabatan yang diembannya tidak main-main, mulai dari jabatan sebagai Managing Director of Samara Kuarsa Indonesia (Mining and Silica Sand Trading), Managing Director of Santorian Royal Mayestika (Property & Investment Group), Creative Director of Royal Mahapraja (Made of Measure Batik Clothing), Marketing Manager of Dwi Romeo Perkasa (Printing & Merchandising), serta Creative Director of Soigne (Creative Agency).

Sebagai alumni lulusan Magister Manajemen UPH, tentu dia berharap para mahasiswa UPH menjadi seorang yang sukses dan bahkan dapat lebih sukses daripadanya sekarang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya yang begini-begini saja bisa, apalagi mahasiswa jaman sekarang, fasilitas yang sangat memadai dengan segala macam, baik itu teknologi maupun fasilitas dari orangtua. Saya yakin eksternal-eksternal yang mendukung bisa membuat mereka jauh lebih sukses daripada saya. Contohnya pendidikan dengan ilmu tinggi dan fasilitas sekolah. Teman, lingkungan dan koneksi pertemanan yang mendukung," ujarnya.

Menurutnya juga UPH merupakan kampus yang daridulu bagus, banyak mahasiswa yang kritis dan tidak manja serta mempunyai banyak ide.

"Tinggal bagaimana pengembangan, seperti istilah pensil yang harus diasah. Tinggal guidance yang dibutuhkan, di luar dari ilmu pendidikan formal yang didapat di kampus," tambahnya.

Selain di UPH, Ryan juga mempunyai bekal pengalaman studi di London, serta pernah menjalani intern di Connect London (Investment & Consulting Group). 

"Namanya menjadi wirausaha itu naluri. Naluri ini tidak bisa dipaksakan, tidak bisa dipelajari. Dipelajari ilmunya iya. Ilmu marketing, ilmu finance atau ilmu human resource, HRD, tetapi namanya insting untuk menjadi entrepreneur itu tidak bisa datang tiba-tiba saya mau langsung jadi entrepreneur. Entrepreneur is about how you look at the opportunity. Memanfaatkan opportunity itu lalu implementasinya dijadikan profit.

Sebenarnya apapun, mau profit jangka pendek, jangka panjang, jangka menengah. Tetapi dengan mereka bisa melihat situasi itu dengan kesempatan yang ada, untuk jadi uang, Itupun sudah termasuk berwirausaha. Tidak harus punya PT dulu, titel dulu. Kalau seperti itu, tidak ada yang namanya facebook, instagram, dan whatsapp.

You have to learn by do it serta sisanya practice makes perfect. Tidak bisa sukses kalau tidak mencoba. Karena pegangan saya satu, seorang manusia yang punya titel tinggi tanpa bisa mengimplementasikan apa yang dia tau itu seperti seekor singa yang mengembik.Jadi lebih baik you do it, trial and error. Buat saya lakukan saja, rejeki itu kan datang sendiri. Ga perlu takut, yang penting kerja keras, tekun dan jujur," tandasnya.

 

Ikuti tulisan menarik Tiur Melanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB