x

Iklan

Nizwar Syafaat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Metode Cuci Otak dan “Terawan Theory”

Inovasi metode cuci otak dr Terawan belum mampu dijelaskan secara lugas dan tegas dasar iliahnya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tayangan MetroTV 16 November 2012, Dr. dr. Mayor Jenderal Terawan Agus Putranto (dr TRW) sebagai penemu Metode Cuci Otak (MCO) mengatakan bahwa:”Inilah satu-satunya metode baru di Indonesia, bahkan juga di dunia”, dan MCO sudah digunakan di German serta mendapatkan paten dengan nama “Terawan Theory”.  Berikut ini saya memberikan contoh tentang temuan “teori dan Metode”.

          “Keynes Theory” merupakan teori ekonomi yang ditemukan oleh John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris, menantang teori ekonomi neoklasik yang tidak mampu mengetaskan dunia dari krisis ekonomi besar di era 1930-an,  Teori ekonomi neoklasik mengatakan bahwa setiap gangguan pada keseimbangan ekonomi seperti resisi ekonomi akan pulih dengan sendirinya asalkan upah fleksibel ke bawah dan ke atas.  Ternyata setelah ditunggu-tunggu, resesi ekonomi dunia belum juga berakhir.  Maka Keynes menyarankan bahwa untuk mengentaskan dunia  dari resesi ekonomi tersebut perlu didorong permintaan terutama pengeluaran konsumsi melalui peningkatan pengeluaran  pemerintah. Ternyata resep Keynes tersebut sangat menakjubkan, kebijakan peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut mampu mengentaskan dunia dari resesi ekonomi tersebut.  Karena temuan Keynes tersebut mengotak-atik sisi permintaan, maka “Keynes Theory”  dikenal dengan demand side economic, menentang teori ekonomi neoklasik dan menawarkan solusi baru peningkatan permintaan melalui APBN defisit. Mudah kan memahami “Keynes Theory”.  Teory tersebut diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam kebijakan ABPN defisit pasca reformasi.

          Saya beri contoh sebuah “temuan metode” tentang “Metode Baru Efisiensi Pemupukan Urea”.  Sekitar tahun 1980-an ?, petani memupuk urea dalam bentuk “butiran” di sawah dengan cara “disebar pakai tangan”, ternyata cara tersebut menyebabkan banyak urea menguap di bawa air dan tidak diserap oleh tanaman.  Akibatnya, pemupukan urea dengan cara disebar memiliki efisiensi rendah.  Kondisi tersebut mendorong ahli pertanian untuk menciptakan jenis pupuk urea yang tidak mudah menguap dan “slow release”, sehingga mudah dan banyak diserap oleh tanaman.  Akhirnya dibuat urea “slow realese” dari butiran menjadi bentuk “tablet” yang dilapis zat tertentu.  Cara pemupukan diubah dari “disebar” menjadi “dibenamkan”.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa urea jenis tablet mampu meningkatkan produktivitas tanaman meningkat.  Persoalan kedua muncul, petani enggan memupuk urea tablet tersebut dengan cara dibenamkan karena punggungnya sakit.  Perekayasa alat pertanian membuat alat pembenam urea tablet yang tidak menyebabkan punggung petani sakit.  Jelas kan metode yang ditemukan adalah dari “disebar" menjadi “dibenam”.  Dan temuan lainnya yaitu bentuk urea tablet dan rekayasa alat benam pupuk urea.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

          Dengan demikian suatu temuan atau inovasi merupakan sesuatu yang “direncanakan” dan memiliki “tujuan”.  Suatu inovasi bisa berupa menentang dan  menyempurnakan metode atau teori sebelumnya;  atau metode dan teori baru yang belum pernah ada sebelumnya.

          dr TRW menyatakan bahwa MCO-nya telah mendapatkan paten di german dengan nama “Terawan Theory”.  Menurut saya ini tidak lazim, suatu “metode” dipatenkan menjadi nama “teori”.  Harusnya dr TRW menjelaskan teori apa yang dr TRW temukan.  Tidak ada penjelsan yang lugas seperti penjelasan di atas.

          Dr TRW menyatakan bahwa MCO metode baru modifikasi dari metode DSA (Digital Subtraction Angiography) yang sudah ditemukan oleh orang sebelumnya.  Apanya yang dimodifikasi?.  Menurut yang beredar di media massa adalah pengurangan paparan radiasi dan pengurangan konsentrasi zat kontras.  Kalau begitu adakah dampak terhadap perbaikan stroke?  Selanjutnya dr TRW mengatakan bahwa dia pakai heparin untuk penyemprot pembuluh darah yang tersumbat.  Heparin temuan orang lain dan penggunaan  bukan untuk itu.  Pertanyaan yang krusial apa temuan atau inovasi dr TRW tentang MCO?.  Penjelasan di media massa dan youtube tidak jelas, kabur dan meyesatkan baik yang dijelaskan oleh dr TRW sendiri mapun anggota Tim lainnya.  Tidak seperti contoh yang dijelaskan saya di atas.

          Kalau memang benar MCO dr TRW telah dipatenkan di German, kan tentunya ada dokumen ilmiahnya.  Harusnya itu saja yang diberikan kepada MKEK untuk klarifikasi dan kepada Menteri Kesehatan sebagai pendukung untuk mendapatkan izin penggunaan komersial.  Jadi persoalannya tidak gaduh.   Kenapa dr TRW tidak mau menjelaskan dan mengklarifikasi secara ilmiah di depan MKEK sebelum sangsi dijatuhkan? Itu kan kewajiban dr TRW untuk menjelaskan sebagai penemu MCO.

Penundaan pemberhentian dr TRW oleh IDI padahal MKEKmerekomendasikan pemecatan kepada IDI karena melanggar kode etik berat, sungguh mencederahi tradisi ilmiah di Indonesia, karena menurut saya MKEK tidak gegabah bertindak.   Permasalahan dilematik ini muncul dan gaduh karena kelalaian, pembiaran  dan ketidaktegasan yang dilakukan Menteri Kesehatan (Menteri Kesehatan dulu dan Sekarang) sejak dr Terawan menerapkan secara komersial metode cuci otaknya.  Masyarakat Indonesia menjadi terbelah, sebagian besar masyarakat umum mendukung dr TRW dengan melihat keberhasilan dalam penyembuhan penyakit, di sisi lain sebagian besar masyarakat bidang medis melawan penggunaan MCO dilihat dari segi proses penyembuhan penyakit yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Hanya Menteri Kesehatan yang bisa menyelesaikan permasalahan ini karena Menteri Kesehatan yang memiliki wewenang.  Kenapa kasus Warsito Helem Penyembuh Kanker bisa ditindak dan ditutup kliniknya?  Menurut saya MKEK dan IDI hanya berkaitan dengan etika aja. 

          Kasus dr TRW ini bukan hanya permasalahan bidang kesehatan saja tapi sudah menjadi permasalahan tradisi ilmiah di Indonesia.  Tradisi ilmiah akan menghasilkan riset sebagai dasar inovasi untuk memperoduksi barang dan jasa yang lebih efisien.  Riset adalah pilar kemajuan ekonomi suatu bangsa

 

Ikuti tulisan menarik Nizwar Syafaat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler