x

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lawan Kabar Kibul Tempo Goes to Campus di Manado

Kabar kibul tengah marak di era globalisasi ini, siapapun dapat membuat berita palsu dan disebarkan lewat media sosial.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Tempo institute bekerja sama dengan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Manado menyelenggarakan pelatihan jurnalistik dengan tema anti hoaks, #lawankabarkibul di Kota Manado. Acara ini diikuti oleh berbagai universitas di Manado yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Politeknik Negeri Manado, Universitas Teknologi Sulawesi Utara, dan De La Salle.

Kegiatan dimulai pukul 08.00 pagi di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.Sesi materi pertama diisi oleh narasumber dari pihak Tempo Institute yaitu Raymandus Rikang, jurnalis Tempo, kemudian pemateri kedua Erik dari ITC Watch  dan pemateri ketiga Vera dari Yukepo.com.

Peserta tidak hanya dibekali dengan materi tetapi terdapat sesi dimana para peserta diarahkan untuk membentuk kelompok diskusi dan mereka bisa membicarakan gagasan serta strategi untuk menangkal kabar bohong kedalam bentuk kampanye anti hoaks. Setiap kelompok ditunjuk pembicara untuk mempresentasikan hasil diskusi kepada panelis (para pembicara sesi). Dari beberapa kelompok yang ada terpilih kelompok Tobellow sebagai kelompok favorit dan kelompok Laskar Manguni sebagai kelompok terbaik.

Sebagai kelompok terbaik, pembicara dari kelompok laskar manguni yaitu Zefanya Edward Vallen dan Christina Bakara  ditetapkan sebagai Mr and Ms Smart 2018 mewakili Manado. Kampanye mereka terdiri dari 4 program, pertama aplikasi games yang ditujukan untuk anak-anak dan kalangan muda. Kedua  pemberdayaan masyarakat dengan sasarannya adalah seluruh masyarakat terlebih khusus kalangan orang tua dengan program komunitas ibu-ibu kreatif dan komunitas bapak-bapak anti hoaks. Program terakhir adalah melalui siaran radio,seminar serta kuliah umum.

Kabar kibul tengah marak di era globalisasi ini, siapapun dapat membuat berita palsu dan disebarkan lewat media sosial. Yang patut disayangkan banyak kalangan masyarakat begitu mempercayai berita dari sumber tertentu yang belum pasti kebenarannya. Kurangnya literasi, pemahaman mengenai UUITE, sifat kolektif dan hanya ingin mempercayai dari sepihak saja serta kebencian pada orang/kelompok tertentu menjadi pemicu tersebarnya berita hoaks.

Terdapat beragam komentar dari peserta setelah mengikuti seluruh sesi gerakan anti hoaks #Lawankabarkibul TGTC Manado. Mereka menyadari peran sebagai mahasiswa dan kaum muda yang dekat dengan masyarakat untuk mulai kritis dalam mencerna kebenaran berita sebelum menyebarkannya.

“yang saya dapat setelah mengikuti acara ini adalah pertama terkait kode etik jurnalistik dan kedua bagaimana hoaks melanda kalangan muda serta cara menanggulanginya” ujar Angelica, Mahasiswi Universitas Teknologi Sulawesi Utara

Disinggung mengenai peran  mahasiswa dalam mengkampanyekan gerakan anti hoaks pada orang sekitar terutama teman dan keluarga Mr and Ms. Smart yang akrab disapa Alan dan Titin memberi kiat-kiat yang harus dilakukan kedepannya setelah mengikuti keseluruhan kegiatan TGTC ini.

“Kita harus mulai dari diri sendiri dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang anti hoaks kemudian apabila ada teman-teman dan keluarga yang  masih suka membagikan berita hoaks kita bisa memberitahu melalui pendekatan. Kita juga bisa mengenalkan mereka untuk menggunakan hoaks Buster Tools terutama untuk pengguna smartphone,” ujar Titin, Ms. Smart TGTC 2018

Mr. Smart yang akrab dipanggil Alan beranggapan bahwa tugasnya adalah untuk menjadi teladan dan memberi pemahaman mengenai apa itu kabar kibul, bagaimana ciri-ciri kabar kibul dan peran pemerintah untuk menangkal kabar kibul kepada teman-teman dan keluarga.

“Torang samua basudara, hoaks bukan budaya,” kata Alan.

 

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu