x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Membangun Literasi Lewat Pameran

Melalui pameran buku, fondasi budaya literasi diperkokoh. Sebab itulah, pameran buku harus dimeriahkan dan dirayakan bersama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pameran buku, termasuk Islamic Book Fair yang tengah digelar di Jakarta, bukanlah sekedar arena ‘pamer’ buku, tempat memperkenalkan buku baru, maupun gerai untuk menjual buku—termasuk yang laris maupun yang kurang laku. Sebagai bentuk aktivitas, pameran buku dapat dipandang sebagai ikhtiar membangun budaya literasi di tengah masyarakat.

Semakin teratur pameran diselenggarakan, jelas semakin baik. Jika jadwalnya tidak teratur, kadang ada, kadang tidak, masyarakat—terlebih lagi pecinta buku—tidak akan percaya pada kesungguhan penyelenggara. Keteraturan penyelenggaraan menjadikan pameran buku sebagai ‘tradisi’ dan ajang literasi yang layak diagendakan untuk dikunjungi setiap tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu saja, keteraturan penyelenggaraan mesti disertai dengan unsur lain yang menopang daya tarik pameran sehingga sanggup membujuk masyarakat untuk bertandang ke arena. Sebutlah misalnya, bertambahnya peserta pameran dan hadirnya penerbit besar—seringkali mereka jadi daya tarik karena banyak pengunjung mencari buku diskon.

Keragaman jenis buku yang dipamerkan juga jadi bahan pertimbangan. Banyak pecinta buku yang berusaha menemukan buku-buku langka (yang jarang tersedia di toko buku). Pameran selalu dipandang sebagai saat berburu buku—buku murah, buku langka, hingga buku yang ditandatangani penulisnya. Sekalipun sebuah pameran bertajuk khusus, misalnya Islamic Book Fair, keragaman tema buku tetapi tak boleh diabaikan.

Pengunjung pameran umumnya juga memburu judul-judul baru. Maknanya, kebaruan penting dipertimbangkan. Penerbit berpengalaman, lazimnya, memanfaatkan ajang pameran untuk mempromosikan buku baru mereka. Inilah momen bagi penerbit untuk menunjukkan kepada pecinta buku bahwa mereka produktif menghasilkan judul-judul baru.

Dalam pameran di manapun, bukan hanya di Indonesia, acara diskusi mengenai dunia perbukuan maupun diskusi mengenai tema-tema atau judul-judul buku tertentu selalu menjadi daya tarik orang untuk datang. Tanpa aktivitas diskusi, pameran akan terasa kering dari gagasan, yang pembicaraannya seringkali membuat pengunjung terlibat. Sebuah buku memang sebuah gagasan, namun diskusilah yang menjadikan gagasan itu lebih hidup.

Melalui pameran buku, fondasi budaya literasi diperkokoh. Sebab itulah, pameran buku harus dimeriahkan dan dirayakan bersama. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB