Kabupaten Garut Kirim Calon Duta Anak tingkat Jawa Barat
Empat orang siswa dari Kabupaten Garut, kini sedang berjuang untuk dicalonkan sebagai Duta Anak tingkat Jawa Barat, untuk di acara puncak Hari Anak Nasional di Surabaya, Kini keempatnya sedang mengikuti seleksi tingkat provinsi dan Nantinya hanya satu orang yang akan mewakili Kabupaten Garut sebagai duta anak Jawa Barat.
Drs. Rahmat Wibawa, M.Si - Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Senin kemarin (23/2018) di kantornya mengatakan. Keempat anak tersebut semuanya dari Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Garut, yaitu Tami Sri Rahayu (Siswi SMAN 11 Garut), Yudhistira Adrianto (MA Persis 76 Garut), Muhamad Askadi N.R (MTs Persis 99 Garut), dan Riza Hilman (SMAN 6 Garut).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan/pengetahuan kepada anak-anak terkait konvensi hak dan undang undang perlindungan anak, Selain itu juga mengembangkan jejaring partisipasi anak, dan memilih 27 duta perwakilan kabupaten/kota yang akan diselenggarkan pada tanggal 18-24 Juli 2018, di kota Surabaya Jawa Timur.
Pemilihan duta anak ini Rahmat menambahkan, dilaksanakan berdasarkan 5 wilayah (wilayah bogor, purwakarta, cirebon, priangan barat dan priangan timur). Setiap kabupaten/kota mengirim perwakilannya dan hanya satu orang setiap kabupaten/kota, nantinya yang akan dipilih untuk mewakili jabar.
Saat dihubungi melalui telepon seluler, seorang peserta seleksi dari Kabupaten Garut., Yudistira mengatakan, penyeleksian dilakukan di Horison Palma, Kabupaten Pangandaran dari tanggal 23 sd 24 april 2018, yang di ikuti 6 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Garut. Hasil seleksi baru bisa diumumkan pada hari Selasa ini (24/4/2018).
Kabid Perlindungan Rahmat Wibawa, pada tahap pertama penyeleksian dilaksanakan, memaparkan tentang konvensi hak anak oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Barat, perihal materi 2P (pelapor dan pelopor), dan selanjutnya dengan diskusi kelompok mengenai permasalahan anak yang ada di kabupaten/kota, serta diakhiri dengan sesi wawancara secara tertutup oleh tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar.
Kabupaten Garut.(24/4/2018)
IWAN SINGADINATA
Ikuti tulisan menarik Iwan Singadinata lainnya di sini.
