x

Iklan

Jusman Dalle

Praktisi Ekonomi Digital, Tulisan-tulisan telah diterbitkan di 38 media massa : Tempo, Kompas, Jawa Pos, Kontan, Republika, dll.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Merawat Warisan Budaya dalam Balutan Pariwara

TVC ini bercerita tentang empat perantau yang kembali ke kampung halaman setelah dirundung rindu yang amat panjang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

pariwara meyentuh yang mengangkat tema berakar dari tradisiMerantau sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Merantau bahkan jadi gengsi tersendiri. Terutama bila seseorang sukses di tanah rantau, lalu kembali dan membangun daerah.

Merantau berarti merangkai mimpi. Perjalanan pergi untuk kembali. Ia sarat pengalaman yang menggugah emosi. Karena merantau berarti berpisah dengan sanak famili. Lalu diikuti langkah untuk berjuang di tanah tujuan yang penuh pengharapan.

Bagi para perantau, ukuran sukses juga relatif. Bukan sekadar pencapaian materi. Sukses merantau kerap terefleksi dalam bentuk bakti. Terutama kepada kedua orang tua.

Uniknya, ada musim dimana gelombang perantau ini terjadi sangat masif dan eskalatif. Yaitu pada momen Hari Raya Idul Fitri. Kita mengenal pergerakan massal para perantau ini dengan nama mudik.

Bagi mereka yang merasa menemukan rumah baru di tanah rantau, mudik adalah selaksa momen untuk mengambil jeda. Pada masa-masa mudik atau kembali ke kampung halaman, disitulah semua harapan, angan dan mimpi yang telah tercapai di tanah rantau ditumpahkan bersama sanak keluarga.

Yang sudah menjadi tradisi dan mengakar dalam budaya masyarakat kita ketika mudik adalah berbagi sesuatu. Sebagai perantau, ada banyak hal yang dapat diberikan kepada handai taulan di kampung halaman. Mulai dari berbagi baju baru, gadget, makanan khas dari tanah rantau, atau sekadar berbagi ole-ole souvenir. Ringkasnya, seorang perantau ingin selalu kembali dan memberi lebih.

Kekuatan merantau dengan segala aspek yang membentuknya menjadi satu tradisi dalam masyarakat ini, bahkan mengilhami Siam Cement Group (SCG) dalam meluncurkan pariwara terbarunya. Sontak, iklan itu jadi pembicaraan di media sosial.

Laiknya iklan-iklan TV asal Thailand yang selalu menyentuh, pariwara konglomerasi bisnis yang juga berasal dari Negeri Gajah Putih ini berhasil mengangkat aspek human interest dari tradisi merantau.

TVC ini bercerita tentang empat perantau yang kembali ke kampung halaman setelah dirundung rindu yang amat panjang. Mereka terdorong untuk berbakti kepada orang tua sebagai ajang pembuktian sukses di tanah rantau. Rumah orang tua berhasil ‘disulap’ menjadi lebih modern dengan sentuhan renovasi.

Selain mengangkat sisi emosional tradisi merantau, iklan menggugah tersebut juga sukses mengomunikasikan komitmen SCG sebagai produsen semen yang mengusung spirit “Passion for Better”.

TVC ini termasuk cangat cerdas karena menyatukan aspek budaya yang sangat kuat mengakar di masyarakat tanpa kehilangan pesan yang hendak disampaikan tentang komitmen SCG untuk selalu memberikan yang lebih baik.

TVC itu sendiri sudah diunggah di akun Youtube SCG Indonesia yang dapat kita lihat pada link ini https://www.youtube.com/watch?v=BZaI8reJGf8

 

 

Bagaimana menurut kamu?

Ikuti tulisan menarik Jusman Dalle lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB