x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hardy, Penemu si Jenius Ramanujan

Hampir seabad yang silam, jenius matematika Srinivasa Ramanujan berpulang. Di sampingnya ada sosok hebat: GH Hardy.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Bila kita membuat peringkat matematikawan berdasarkan bakat murninya dengan skala dari 0 sampai 100, skor saya 25, Littlewood 30, Hilbert 80, dan Ramanujan 100.”

--GH Hardy (Matematikawan, 1877-1947) kepada Paul Erdos

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir seabad yang silam, 26 April 1920, dunia matematika kehilangan salah satu figurnya yang sangat berbakat: Srinivasa Ramanujan. Anak muda berdarah India ini berpulang ketika capaiannya baru saja mengguncang kaum elite matematika Inggris. Usianya baru 32 tahun ketika itu dan infeksi paru-paru telah merenggutnya, meninggalkan—secara personal—duka mendalam pada diri Godfrey Harold (G.H.) Hardy, jenius matematika berdarah Inggris.

Hardy-lah yang ‘menemukan’ dan ‘mengasah’ bakat cemerlang Ramanujan. Sebagai matematikawan, prestasi Hardy memperoleh pengakuan sangat tinggi di antara sejawatnya, khususnya dalam teori bilangan dan analisis matematika. Namun matematikawan Cambridge ini juga dikenang, bahkan mungkin lebih baik, sebagai pembimbing Ramanujan dalam menemukan jalan menuju puncak prestasinya. Di lingkungan Cambridge University yang bergengsi, Ramanujan digembleng.

Melalui surat-surat yang ia terima dari India, Hardy dapat mengenali bahwa Ramanujan punya sesuatu yang berbeda, sekalipun ia juga tahu bahwa Ramanujan memerlukan fondasi matematika yang lebih kuat bila ingin didengar suaranya di lingkungan akademis di Inggris. Di sinilah Hardy berperan sebagai mentor yang tidak mengenal lelah melatih, menantang, membimbing, dan sekaligus menjadi mitra Ramanujan dalam menyusun argumen-argumen logis-matematis bagi ‘temuan’ yang semula dikenali oleh Ramanujan lewat intuisinya saja.

Ketika pertama kali menerima surat Ramanujan dari India, Hardy masih tergolong muda, 36 tahun, tapi sudah diakui sebagai figur penting di Inggris. Bersama sejawatnya, J.E. Littlewood, Hardy menulis lebih dari 100 joint paper dan dikenal sebagai pasangan matematika legendaris, bahkan hingga kini. Littlewood berperan dalam ikut meyakinkan Royal Society untuk menerima Ramanujan sebagai anggota (fellow) menjelang kepulangannya ke India karena sakit infeksi paru-paru.

Hardy juga hanya 10 tahun lebih tua dibanding Ramanujan, tapi ia tidak culas untuk mengambil kredit berlebihan dalam kerjasamanya dengan Ramanujan. “Saya mungkin lebih banyak belajar dari Ramanujan ketimbang ia belajar dari saya,” ujar Hardy setelah Ramanujan meninggal. Hardy membimbing Ramanujan bak membimbing seorang anak, bahkan dalam hidup sehari-hari seperti mengingatkan soal makan.

Dalam film yang dilansir 2015, The Man Who Knew Infinity, yang mengisahkan hidup Ramanujan, Hardy digambarkan bertanya dengan terheran-heran: “Dari mana kamu mendapatkan semua gagasan ini?” “Dari dewa. Bagi saya, tidak ada persamaan matematika yang bermakna bila itu tidak menyampaikan pesan dari tuhan. Apakah kamu percaya padaku?” tanya Ramanujan yang mengetahui bahwa Hardy seorang ateis. “Aku seorang ateis, tapi aku percaya kepadamu,” jawab Hardy.

Dengan segenap prestasi yang diakui oleh komunitas matematika Inggris, khususnya, Hardy seorang yang rendah hati dan telaten dalam memandu Ramanujan. Hardy mengerti benar bahwa anak muda ini akan mampu meraih prestasi yang membuatnya tidak lagi dapat diabaikan oleh sejawatnya. Ketika Ramanujan sakit, Hardy tampil mempresentasikan kerja bersama mereka di hadapan anggota Royal Society dan ia tidak mencuri kredit yang disumbangkan Ramanujan. Hardy menyebut kolaborasinya dengan Ramanujan sebagai ‘satu peristiwa romantis dalam hidup saya’. Ketika ditanya oleh Paul Erdos, matematikawan kelahiran Hungaria, tentang apa kontribusi terbesarnya terhadap matematika, Hardy tanpa ragu menjawab: menemukan Ramanujan. (Foto: tengah Ramanujan, paling kanan Hardy) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler