Saat tulisan ini dibuat pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno baru saja mendaftarkan diri ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Pemilihan Sandi sebagai wakil cukup mengejutkan dari segi pengalaman politik tapi tidak kalau dinilai berdasarkan urusan logistik pemilu. Sebaliknya di kubu Jokowi pemilihan Ma'ruf Amin tidak kalah mengejutkan. Kesan bermain aman dengan kondisi dalam negeri yang tidak pernah stabil akan isu SARA sangat terlihat. Bagi penulis, Prabowo sesungguhnnya sudah jengah dengan memanfaatkan isu sensitif untuk mendongkrak suaranya, di lain sisi Jokowi kehilangan sosok yang kuat dari segi politik dan ekonomi seperti Jusuf Kalla. Sampai di titik ini mereka berdua mengobral janji kemajuan di segala sektor, seperti kemandirian ekonomi, stabilitas politik, dan sebagainya. Siapa yang menjadi kawan dan lawan sesungguhnya?. Jawabannya adalah para pendukung separatis masing - masing kubu. Saling hujat kelemahan tiap individu. Membongkar dosa-dosa lama. Jadi, selamat berjuang wahai kalian para pendukung. Ingat 19 April 2019 adalah final kalian. Satu hal, kalau kalian memunculkan keburukan masing-masing musuh kalian. Seakan - akan demokrasi menawarkan yg buruk - buruk ke kita sehingga kita harus memilih yg paling baik dari antara yang buruk?
GMT + 10
10/8/2018
Ikuti tulisan menarik Alfonsius lainnya di sini.