x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sampaikan Salamku Kepada Rasulullah Saw!

Kepada para sahabat yang berangkat menunaikan haji tahun ini, saya menitipkan pesan: “Sampaikan salam takzimku kepada Rasulullah saw”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika pertama kali menunaikan haji tahun 1986, saya sedang berada di Makkah dan hari itu mau berangkat ke Madinah untuk ziarah ke makam Rasulullah saw. Tiba-tiba seorang teman – namanya Ismail (sudah almarhum) – berkata: “Din, kalau ke Madinah, sampaikan salam takzimku kepada Rasulullah saw”.

Saya kontan menjawab: “baik, titipan salammu akan saya sampaikan kepada Rasulullah saw”.

Sesampainya di makamnya di Madinah, setelah mengucapkan salam ya Rasulullah, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, secara spontan saya pun menyampaikan titipan salam dari sdr. Ismail: “Ya Rasulullah, Ismail di Makkah menitip salam untukmu.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(???????????? ???????? ???????? ??? ???????? ?????).

Spontanitas itu saya lakukan dan terasa seperti sedang menyampaikan titipan salam kepada seorang yang masih hidup secara fisik.

Terus terang, saat itu, saya tidak mempertanyakan lagi argumen atau dalil tentang mengirim dan menitipkan salam seperti itu. (kalau ada yang tahu dalilnya, mohon disampaikan melalui comment).

Tetapi sejak itu, saya ikut-ikutan menikmati dan selalu menitip salam kepada Rasulullah saw setiap kali ketemu orang yang mau berangkat ke Madinah. Termasuk kalau mengantar/melepas keluarga dan/atau sahabat yang mau berangkat haji dari Indonesia. Dan biasanya, yang dititipin salam akan bertanya: “Caranya bagaimana, ustadz?”. Saya jawab: “Biasa saja, seperti kalau saya menitip salam kepada seorang kenalan yang masih hidup”.

Begitu juga sebaliknya, setiap ada orang yang menitip salam melalui saya, maka saya akan menyanggupinya dan menyampaikan titipan salam itu, persis seperti saya melakukannya pertama kali di tahun 1986.

Belakangan, seorang teman menceritakan, memang ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa setiap peziarah makam Rasul, ketika mengucapkan salam di makamnya, akan mendapatkan jawaban/balasan salam juga, bisa dari Rasulullah saw sendiri ataupun dari malaikat. Namun saya tidak pernah mengkonfirmasi cerita ini.

Seorang teman lainnya, yang aktif di pengajian sufi, bahkan bercerita bahwa ketika berziarah dan mengucapkan salam di makam Rasul, dia haqqul-yakin mendapatkan jawaban: “wa-alaikas-salam” dari Baginda Rasulullah saw. Dan seorang Muslim yang mendapatkan jawaban “wa-alaikas-salam” dari Rasulullah saw akan bermakna benar-benar keselamatan bagi orang itu.

Karena itu, kalau berkenan, kepada sahabat-sahabat atau siapapun yang membaca tulisan ini, dan akan berangkat menunaikan haji tahun 2015 atau yang sudah-sedang berada di Arab Saudi dan berniat ziarah ke Madinah, saya menitipkan pesan: “sampaikan salam takzimku kepada Rasulullah saw”. 

(?????? ??? ???? ?????? ????)

Semoga di waktu berikutnya, saya dianugerahi lagi kesempatan untuk menziarahinya di Madinah.

Sungguh, aku rindu kepadamu dan kangen menziarahimu, Ya Rasulullah.

Syarifuddin Abdullah | 13 Agustus 2018/01 Dzul-hijjah 1439H

Catatan: artikel ini dimuat ulang tanpa perubahan redaksional dari artikel yang pernah tayang di akun Facebook pada Kamis, 27 Agustus 2015.

Sumber foto: mintlisim.wordpress.com

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB