x

Iklan

Rofiq al Fikri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Harta Prabowo Meningkat, Kejanggalan Dana Perjuangan Prabowo

Mengkritisi Besarnya Harta Kekayaan Prabowo dan Ajakan Agar Rakyat Menyumbangnya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Mengkritisi Besarnya Harta Kekayaan Prabowo dan Ajakan Agar Rakyat Menyumbangnya

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih teringat di benak kita bagaimana Partai Gerindra dan Prabowo Subianto pada Juni 2018 mengajak masyarakat Indonesia untuk menyumbang Prabowo Subianto agar dapat maju di Pilpres 2019. Ajakan itu diberi jargon “Galang Dana Perjuangan Prabowo Subianto”. Dengan alasan tantangan ekonomi yang semakin berat dan berbagai wacana publik yang mencap Prabowo sudah lemah kondisi keuangannya, pendukung Prabowo diminta untuk ikhlas menyumbang ke rekening mereka.

 

Hal yang betul-betul berkebalikan dengan fakta sesungguhnya karena sejak 2014 justru harta kekayaan Prabowo meningkat Rp 500 miliar. Cukup mengejutkan, karena tentu kondisi ekonomi global saat ini yang tak menentu. Uang sebanyak itu dari mana? Apakah dari kardus Sandi yang memang berisi Rp 500 miliar untuk setiap partai (PAN dan PKS)?

 

Pada Senin, (13/8/2018) KPK melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (e-LHKPN) mengumumkan bahwa total kekayaan Prabowo Subianto Rp 1,9 triliun, atau meningkat sekitar Rp 500 miliar dibandingkan 2014 yang jumlah kekayaannya Rp 1,4 triliun.

 

Kekayaan Prabowo bahkan melebihi kekayaan yang dimiliki oleh pemilik Bukalapak.com Ahmad Zaky ataupun pendiri Go-Jek Nadiem Makarim. Melihat rekam jejak Prabowo yang namanya tercantum dalam Panama Papers (dokumen investigasi Jurnalis Internasional) sebagai pengusaha yang memarkir investasinya di Bermuda (negara di selat Panama) agar terhindar dari pajak dalam negeri, maka kenaikan kekayaan Prabowo dapat diwajarkan.

 

Pun demikian dengan pengakuan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang mengatakan, Sandiaga membayar PAN DAN PKS masing – masing Rp 500 miliar untuk memperoleh tanda tangan rekomendasi Sandi menjadi cawapres Prabowo. Jika PAN dan PKS diberikan, bukan tidak mungkin jumlah uang yang sama pun diberikan ke Partai Gerindra.

 

Apa pun itu, menjadi sangat tidak nyambung dan cenderung munafik ketika setiap berpidato Prabowo selalu menyinggung masalah ekonomi rakyat Indonesia yang lemah atau ajakan mengusir investor asing yang menguasai kekayaan Indonesia, tetapi harta kekayaannya justru terus meningkat.

 

Bagi rakyat itu pun cukup menyesakkan dada mengetahui Prabowo memiliki 8 mobil mewah dengan nilai lebih dari Rp 1 miliar. Jika dibagikan kepada rakyat miskin, uang sebanyak itu tentu bisa dibangun pusat kesehatan atau sekolah kan?

 

Lebih tidak nyambung lagi, jika masyarakat justru diminta menyumbang ke Prabowo dengan alasan perjuangan politik Prabowo. Target Gerindra, dana yang terkumpul nantinya Rp 10 Triliun, hingga kini per 2 Juli 2018, dana yang sudah terkumpul diklaim Rp 643 juta.

 

Kalau nyatanya Prabowo semakin kaya, itu pun tidak wajar karena di tengah krisis global, bukan kah penggalangan dana atas alasan membantu perjuangan Prabowo adalah sesuatu yang sangat aneh?  

 

Rofiq Al Fikri

Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (JAMMAL)

 

 

Ikuti tulisan menarik Rofiq al Fikri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler