x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

3 Makna Investasi di Balik Puasa Idul Adha

Selain untuk diamalkan mellauarisan atau patungan hewan kurban, tak ada salahnya dana tersebut diinvestasikan di IPOT Syariah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puasa berimplikasi pada kehidupan ekonomi dan investasi, seperti halnya puasa jelang Idul Adha 2018 ini. Menjelang Idul Adha, ada dua puasa sunah bagi umat Islam. Dua puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha adalah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

 

Sementara Hari Raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dilakukan setiap tanggal 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah ditunaikan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut juga hari Tarwiyah, jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah. Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, semua jemaah haji tengah berkumpul di padang Arafah. Di puncak ibadah haji tersebut mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan berpuasa.

 

Satu hal yang kadang tidak disadari yakni fakta kalau puasa dan investasi memiliki korelasi makna yang cukup dekat. Selain mengendalikan diri akan keinginan untuk mengonsumsi barang dan jasa, puasa juga memiliki 3 makna senada dengan investasi seperti berikut ini:

 

1. Kenikmatan Berlipat di Masa Depan

Puasa dan investasi sama-sama akumulasi suatu bentuk aktivitas dengan suatu harapan mendapatkan kenikmatan di masa depan. Seperti halnya berpuasa, investasi juga merupakan sebuah upaya menahan diri untuk menggunakan uang dan disisihkan untuk masa depan yang lebih baik. Sementara puasa untuk orientasi kenikmatan jiwa dan surgawi di masa depan atau surgawicentris, investasi untuk kenikmatan berupa keuntungan berlipat ganda atau duniawicentris.

 

2. Mengurangi Konsumsi Harian

Dengan berpuasa tentunya kita tentu akan lebih hemat dalam urusan konsumsi harian. Misalkan dalam sehari kamu biasa makan tiga kali, yaitu pagi, siang, dan malam. Di bulan puasa, kamu hanya boleh makan saat sahur dan berbuka. Itu artinya kamu bisa menghemat Rp. 30.000 setiap hari, bila sekali makan butuh Rp 30.000. Supaya memberikan keuntungan di masa depan, sudah selayaknya dana itu dialokasikan untuk berinvestasi.

 

3. Upaya Menahan Diri

Puasa menjadi istimewa karena keintiman seorang hamba dengan Sang Pencipta. Makna puasa dari sudut pandang investasi adalah sebuah upaya menahan diri menggunakan uang saat ini untuk nikmat berlipat di masa yang akan datang.

 

Nah, kalau masih bingung dengan dana yang telah disisihkan untuk masa depan yang lebih baik. Selain untuk diamalkan dalam arisan atau patungan hewan kurban, tak ada salahnya dana tersebut diinvestasikan di produk-produk investasi syariah, seperti halnya saham-saham syariah yang ditawarkan PT Indo Premier Sekuritas melalui IPOT Syariah. IPOT Syariah itu halal (hanya melakukan transaksi pada saham-saham yang masuk di dalam DES - Daftar Efek Syariah), tidak mengandung “RIBA” karena limit transaksi hanya sebesar sa

 

Dengan menginvestasikan dana di saham-saham syariah melalui IPOT Syariah ini, dana kamu berpotensi berkembang. Dengan begitu, dana yang telah berkembang bisa digunakan untuk kurban di tahun-tahun berikutnya.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB