x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Solusi Jika Remote Alarm Mobil Tiba-tiba Mati

Empat langkah untuk mengatasi remote alarm mobil yang tiba-tiba tidak berfungsi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ini cerita tentang sebuah perjalanan yang nyaris berantakan. Pada Jumat sore, 24 Agustus 2018, sekitar pukul 16.00 WIB, saya berangkat dengan menyetir mobil dari bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan tujuan Mantingan yang terletak di perbataaan Jatim-Jateng.

Karena macet di Tol Cikampek pada ruas Jatiwaringin sampai sekitar km 48, akhirnya baru tiba di rest area km 57 Tol Cikampek ke arah timur, sekitar pukul 18.00 WIB. Saya lalu mampir untuk shalat magrib-isya sekaligus makan malam.

Di rest area, saya parkir mobil di suatu ruas parkiran yang rapi. Sekitar sejam kemudian, usai shalat magrib dan makan malam, saya kembali berjalan menuju mobil. Dari jarak sekitar 30 meter, saya pencet tombol di remote alarm untuk membuka pintu mobil. Aneh, tak ada respon. Ketika saya semakin mendekat ke mobil, sambil terus memencet tombol buka, tetap tak ada respon. Kejadian kayak gini, buat saya, merupakan pengalaman pertama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkali-kali, saya terus memencet tombol buka-tutup, namun tetap tak ada respon, yang biasanya berupa bunyi pep (satu kali) untuk tombol tutup pintu, atau pep-pep (dua kali) untuk tombol buka pintu.

Beberapa menit saya berdiri di samping mobil, bingung nyaris panik. Mobil terkunci rapat. Saya mulai membayangkan kemungkinan menginap di rest area dan agenda perjalanan akan berantakan semuanya.

Sekitar seperempat jam kemudian, saya akhirnya memutuskan membuka pintu secara manual dengan menggunakan kunci starter. Begitu pintu dibuka secara manual, kontan alarm mobil meraung-raung gak karuang, yang membisingkan gendang telinga. Dalam kondisi itu, saya coba starter mobil, namun mesin tak merespon, mesin mobil nggak mau menyala. 

Saya bingung, tentu saja. Dan mulai merasa tidak nyaman dengan orang-orang sekitar, akibat suara alarm yang berkali-kali meraung setiap kali saya buka pintu.

Kepada seorang Satpam rest area yang kebetulan lewat, saya meceritakan kasus ini. Siapa tahu dia pernah menemukan kasus serupa selama menjadi Satpam di reat area. Namun Satpam hanya mengatakan, mungkin baterai remote-nya yang soak atau mati (habis daya). Satpam menyarankan agar saya ke bengkel terdekat, dengan naik ojek keluar dari tol, melalui pintu belakang rest area, untuk membeli baterai remote alarm.

Sebelum sempat naik ojek ke bengkel untuk membeli baterai remote, saya mencoba jalur lain: menelepon Mbak Eva, sales dan staf pada dealer yang berlokasi di kawasan Mampang, tempat saya membeli mobil sekitar setahun silam. Mbak Eva kemudian mengarahkan saya untuk berkomunikasi langsung dengan bagian mekanik: Eva mengirim nomor kontak seorang mekanik.

Setelah tersambung dengan mekanik, yang bernama Indra, saya ceritakan kasusnya seperti diulas di atas. Pak Indra sempat bertanya tentang type mobil, dan saya jawab dengan menyebut type dan tahun produksinya.

Sang mekanik, Pok Indra, kemudian memberikan instruksinya via telepon, yang saya lakukan step-by-step sebagai berikut:

Langkah-1: non-aktifkan accu (aki) dengan cara mencabut/melepas salah satu kabelnya, positif atau negatif. Penonaktifan aki ini sekaligus mnonaktifkan alarm mobil.

Langkah-2: diamkan aki yang tak berfungsi itu antara 5 sampai 30 menit. Saya pilih waktu maksimalnya: 30 menit. Tujuannya, kata mekanik, untuk memberi “ruang dan waktu” kepada komputer mobil untuk melakukan semacam “auto-reset”.

Langkah-3: setelah menunggu sekitar 30 menit, saya pasang kembali kabel aki yang tadi dilepas. Namun begitu kabel aki terpasang, alarm mobil kembali meraung-raung. Saya biarkan saja.

Langkah-4: saya masuk ke mobil, ketika alarm masih terus meraung-raung, lalu saya coba starter, dan alhamdulillah mesin mobil menyala, bunyi alarm juga langsung berhenti.

Saya tersenyum, dan langsung menyampaikan terima kasih via telepon kepada Pak Indra (mekanik) dan juga kepada Mbak Eva. Dan Pak Indra menyarankan, untuk jaga-jaga agar tak terulang kagi, selama perjalanan sampai kembali lagi ke Jakarta, sebaiknya untuk sementara membuka-menutup pintu dengan manual saja.

Pada pukul 20.00 WIB, saya meninggalkan rest area KM 57, melanjutkan perjalanan.

Terkait kasus remote alarm mobil yang tiba-tiba mati ini, ada beberapa catatan menarik dan semacam tip yang mungkin perlu ditelatenin:

Pertama, ini kasus pertama yang saya alami terkait remote alarm yang tiba-tiba mati. Jadi bingung juga mengatasinya. Apalagi kasusnya terjadi begitu saja, tanpa tahu penyebabnya apa. 

Kedua, tak ada ruginya untuk selalu menjalin dan merawat komunikasi dengan orang-orang yang memahami seluk-beluk mesin mobil, yang sewaktu-waktu bisa dikontak bila terjadi gangguan teknis, ketika kita sedang dalam perjalanan. Respon sigap dari Mbak Eva dan instruksi teknis yang disampaikan oleh Pak Indra menyadarkan saya sesuatu yang selama ini saya anggap biasa: pelayanan purna jual.

Ketiga, tentu saya tidak paham apakah solusi 4 langkah di atas dapat diterapkan untuk kasus yang sama atau mirip, dan apakah itu berlaku untuk semua jenis dan merk mobil. Namun setidaknya, bisa dicoba dulu bila mengalami kasus serupa.

Keempat, bagi kaum urban dan non-urban, yang tidak banyak memahami soal gangguan teknis mobil (karana umumnya memang hanya bisa membeli dan tahu menyetir mobil), sesekali perlu juga meluangkan waktu untuk membaca panduan-panduan praktis perawatan kendaraan.

Syarifuddin Abdullah | 27 Agustus 2018/ 16 Dzul-hijjah 1439H

Foto ilustrasi: arsip pribadi.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler