x

Iklan

firdaus cahyadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

#PolitikKardus ~ Rakyat Diadu, Elite Rebutan Kardus

Mau terus diadu domba sementara elite kardus tertawa sambil berak di atas kepala kita?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah dibangunnya narasi perang suci dalam pilpres 2019, melalui analogi gerakan ganti presiden dengan perang di era Nabi Muhammad, akhirnya ketegangan antar warga terjadi juga. Di berbagai daerah deklarasi tagar 2019 Ganti Presiden mendapat perlawanan dari masyarakat setempat.

Suhu politik mulai memanas hingga, mungkin mencapai puncaknya, pada 2019 mendatang. Suhu politik akan bertambah panas bila para elite menyiramnya dengan hasutan yang mengatasnamakan agama. Narasi perang suci salah satunya.

Rakyat yang dibawah saling bertengkar. Diantara mereka bahkan ada yang babak belur. Bagaimana dengan elite? Apakah pertengkaran di akar rumput berpengaruh pada struktur penguasaan sumberdaya ekonomi dan politik oleh segelintir elite?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jawabnya jelas tidak. Justru pertengkaran di tingkat rakyat akan menjadi peluang para elite politik untuk mencengkeram penguasaan mereka atas sumberdaya ekonomi-politik.

Lihat saja, yang menjadi perdebatan elite politik dalam berebut kuasa di pilpres 2019 bukanlah bagaimana nasib kaum buruh, tani dan nelayan yang tergusur dari sumber-sumber kehidupannya. Mereka juga tidak berdebat soal hutan yang hancur akibat perkebunan dan tambang yang sebagian dimiliki mereka. Mereka berdebat soal siapa elite yang mendapat penguasaan atas sumberdaya ekonomi-politik? Berapa besar? Kapan? dan bagaimana mendapatkannya?

Mereka tengah asyik berebut kardus, di saat rakyat di akar rumput asyik bertengkar demi mereka. Aneh juga sebenarnya, rakyat bertengkar demi segelintir elite yang tidak pernah memikirkan nasib mereka. Rakyat bertengkar demi elite yang sedang asyik berebut kardus.

Marilah kita kembali bergandeng tangan untuk menyuarakan kaum buruh, tani, nelayan dan warga miskin yang tergusur. Bukan menyuarakan kepentingan elite yang sedang berebut kardus. Siapapun elite yang mendapatkan kardus, tidak akan membawa perubahan yang lebih baik bagi kaum buruh, tani, nelayan dan warga miskin. Justru sebaliknya, elite kardus yang berhasil menancapkan penguasaan mereka atas sumberdaya ekonomi politik akan menjadikan kaum buruh, tani, nelayan dan warga miskin semakin terlindas. Mereka tertawa dan tetap menjadi orang super kaya di atas penderitaan kaum buruh, tani, nelayan dan warga miskin.

Mau terus diadu domba sementara elite kardus tertawa sambil berak di atas kepala kita?

Ikuti tulisan menarik firdaus cahyadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler