x

Iklan

Maydelin Tandipuang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

UPH Festival 25 : Persatuan Bangsa dan Revolusi Industri 4.0

Hari pertama UPH Festival 25, Rabu, 15 Agustus 2018, mahasiswa baru dibekali dengan pesan tentang persatuan bangsa dan revolusi industri 4.0.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari pertama UPH Festival 25, Rabu, 15 Agustus 2018, mahasiswa baru dibekali dengan pesan tentang persatuan bangsa dan revolusi industri 4.0. Pesan ini disampaikan oleh dua menteri, yaitu Drs. Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan, dan Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., Menteri Perindustrian dalam acara Distinguished Guest Speaker (DGS) di Lapangan Basket UPH Lippo Village.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indoesia Raya bersama-sama, dilanjutkan sambutan  rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., mengajak 3500 mahasiswa baru UPH di Kampus Lippo Village untuk memberikan sambutan kepada kedua Distinguished Guest Speaker (DGS), disaksikan jajaran rektorat, dosen, serta staf UPH. Turut hadir pula Dr. Mochtar Riady, founder Lippo Group.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penuturannya, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. menyampaikan mahasiswa baru UPHyang diterima tahun akademik 2018/2019 ini totalnya mencapai 4.600 orang. Ini sudah termasuk mahasiswa baru di UPH Lippo Village, UPH Medan Kampus, dan UPH Surabaya Kampus. “UPH memberi beasiswa 100% kepada guru (Fakultas Ilmu Pendidikan, red) dan Ilmu Keperawatan, serta menerima mahasiswa baru dari seluruh Nusantara. Ini terwujud dalam pesan: UPH Satu,” ungkap rektor.

Menanggapi hal tersebut, Drs. Enggartiasto Lukita dalam ceramahnya menghimbau  mahasiswa baru UPH untuk belajar sungguh-sungguh dan memberikan kontribusi pada bangsa.

“Saudara berada di salah satu universitas swasta terbaik. Jadi, kalian harus punya cita-cita untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara,” kata Enggartiasto seraya mengingatkan generasi mudauntuk lebih peka terhadap situasi bangsa saat ini.

 

“Rangsanglah anak-anak untuk rajin bertanya, agar ada kepedulian tentang situasi yang sedang terjadi. Jangan pernah sia-siakan waktu dan mengabaikan hal lain di luar diri sendiri. Networking itu perlu. Menjadi apapun kalian nanti, harus memikirkan kontribusi apa yang bisa diberikan,” tambahnya.

 

Dalam paparannya, Drs. Enggartiasto Lukita juga menyatakan bahwa Indonesia saat ini sudah membuka kerja sama perdagangan dengan banyak negara. Jadi sebenarnya harapan serta peluang untuk berkontribusi itu sangat besar. Namun ia mengingatkan untuk menjaga kesatuan bangsa, dimulai dari lingkungan tempat para mahasiswa berkuliah.

 

Melanjutkan hal tersebut, Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. memaparkan tentang salah satu bentuk kontribusi yang bisa dilakukan, yaitu melalui Revolusi Industri 4.0. yang disebut dengan Internet of Things, maksudnya adalah munculnya sistem komputerisasi. Indonesia sendiri relatif tertinggal, karena penggunaan PC (Personal Computer) tidak seluas smartphone.

Namun demikian, tambahnya, Indonesia saat ini termasuk anggota G20 dan berada di posisi 16 besar daftar negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Diharapkan pada tahun 2030 nanti Indonesia bisa masuk 10 besar.

 

“Di saat itu, adik-adik mahasiswa baru di sini yang harus memimpin Indonesia. Diharapkan lapangan kerja bisa meningkat sehingga Indonesia punya kesempatan meningkatkan ekonomi,” ungkap Airlangga.

 

Ia juga menyinggung kehadiran Apple Academy di Indonesia yang merupakan Apple Academy pertama di Asia. Dan ini menjadi peluang untuk Empowering Human Talentgenerasi muda Indonesia.  Indonesia juga menyiapkan lima sektor utama industri, yaitu makanan-minuman, clothing (tekstil dan busana), otomotif, kimia, dan elektronikuntuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

 

Tak lupa juga Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. menekankan pentingnya karakter bangsa yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, yaitu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

Rektor Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc juga menghimbau mahasiswa untuk berkontribusi positif walaupun banyak tantangan yang akan dihadapi nantinya. DGS ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa baru dan Menteri Perindustrian. (it)

Ikuti tulisan menarik Maydelin Tandipuang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler