x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

3 Tips Bijak Menyikapi Harga-harga Saham yang Sedang Anjlok

Kuncinya jangan panik saat banyak trader mulai berpikiran negatif, banyak yang mulai bilang cut loss dan muncul provokator-provokator yang bicara negatif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saham yang terus memerah (anjlok) di tengah laju IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang terus tertekan dan bergerak di zona merah bagi beberapa investor menjadi seperti mimpi buruk, tapi bagi sebagian investor menjadi kesempatan emas untuk mengoleksi saham-saham tertentu yang memiliki potensi bagus ke depannya. Nah, bagi para investor di pasar modal, terutama investor pemula, tentu perlu ketenangan. Kuncinya jangan panik. Apalagi, saat banyak trader mulai berpikiran negatif, banyak yang mulai bilang cut loss dan muncul provokator-provokator yang bicara negatif tentang harga saham. Berikut ini 3 tips bijak agar kita tetap tenang di saat harga-harga saham sedang turun seperti saat ini:

 

1. Amati kondisi pasar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi pasar menjadi salah satu penentu fluktuasi harga saham. IHSG anjlok biasanya karena IHSG sudah ketinggian, bursa dunia turun atau pasar sudah jenuh untuk beli. Jadi, buat apa panik, toh nanti sahamnya juga akan naik lagi. Nggak mungkin orang nggak beli saham kan, sementara trader pasti juga ingin ambil untung terus-menerus. Nah, untuk memiliki pengamatan yang bagus terkait kondisi pasar, sangat dianjurkan memanfaatkan platform jual-beli saham seperti IPOTSTOCK  yang menyediakan kenyamanan investasi saham online di pasar saham dengan teknologi tools modern untuk mengatur return terbaik investasi saham. Apalagi, platform ini didukung fitur dan tools analisis andal ditambah dengan distribusi berita dan informasi riset secara berkala yang komprehensif masyarakat

 

2. Cek tujuan investasi

Saat harga-harga saham anjlok, bukan berarti kamu harus menjual semua saham yang telah dikoleksi. Ingat tujuan investasi. Mau 1 bulan, 5 tahun atau bahkan 20 tahun lamanya investasi, semua diputuskan berdasarkan tujuan keuangan. So, ingat-ingat tujuan investasi dan tak perlu kepancing dengan bisikan para analis dadakan. Ingat kata-kata pakar perencana keuangan bernama Ligwina Hananto, “tujuan Loe apa”? Jika kamu memiliki tujuan investasi, pasti tidak akan mudah panic selling ketika pasar saham lagi anjlok. Kendati demikian, apabila secara rasional memang layak jual maka mau tidak mau kudu dijual.

 

3. Tanamkan mindset profit

Pasar saham yang sedang koreksi besar seperti disebutkan di atas justru menjadi peluang emas bagi kamu untuk mendapatkan profit dengan mengoleksi saham-saham yang sedang turun dan berpeluang naik di masa-masa mendatang. Oleh sebab itu, saat harga-harga turun adalah waktu yang tepat untuk menyiapkan dana tambahan untuk membeli dan mengoleksi saham-saham di harga bawah. So, tak perlu gundah dan khawatir.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler