Ketika KH Ma’ruf Amin, ditetapkan sebagai Cawapres untuk mendampingi Calon Presiden Jokowi pada pemilu 2019 mendatang, berjibun sanjungan yang beragam di media mainsteam maupun media social. Salah satu sanjungan yang ditujukan kepada KH Ma’ruf Amin antara lain dikatakan bahwa beliau adalah Cicit dari Ulama besar Banten yang hingga ahir hayatnya mengabdikan diri sebagai Imam besar Masjdil Harom Mekkah dan sebagai tokoh Intelektual (ulama) yang banyak mengahasilkan karya (kitab) sehingga di juluki Sayyid Ulama Hijaz, beliau adalah Syeih Imam Nawawi atau orang Banten menyebutnya Ki Nawawi dari Tanara Banten.
Sebagai orang Banten, tentu saja saya merasa bangga, namun jangan diartikan kebanggaan saya dianggap sebagai bentuk dukungan atas pencalonan beliau sebagai Cawapres, kebanggaan saya terbatas pada sikap primordial karena ada orang Banten bisa menjadi Ulama besar di Indonesia, sama halnya dengan kebanggaan saya terhadap Ki Nawawi sebagai Ulama besar yang terkenal di dunia Islam.
Karena adanya sanjungan bahwa KH Ma’ruf Amin sebagai cicit dari Ki Nawawi, membuat saya penasaran karena sepanjang saya pernah membaca baca buku tentang Banten, saya belum pernah menemukan literatur yang bisa meyakinkan saya bahwa KH Ma’ruf Amin adalah Cicit dari Ki Nawawi.
Karena penasaran itulah, saya membuka buka kembali literatur lama yang saya miliki, ketemulah sebuah ulasan Khazanah dalam Majalah Amanah Tahun 80-han yang berjudul Syeikh Nawawi Albantani, Penghulu Ulama Hijaz dari Banten. Namun dari halaman satu hingga terahir, saya tidak menemukan tulisan silsilah keluarga turun kebawah dari Ki Nawawi. Demikian pula dengan buku Pemberontakan Petani Banten 1888 yang mengisahkan tentang Pemberontakan masyarakat Cilegon yang di motori murid murid Ki Nawawi seperti Ki Marjuki, Ki Wasid, Ki Arsyad, Kyai Haji Tubagus Ismail, tidak saya temukan juga tentang keturunan Ki Nawawi, tidak saya temukan siapa saja keturunan dari Ki Nawawi.
Sebutan cicit, dalam konteks geneologis mengartikan bahwa KH Ma’ruf Amin merupakan keturunan langsung dari Ki Nawawi baik dari garis ayah maupun dari garis ibu. Namun seperti yang saya sebutkan diatas, bahwa saya tidak menemukan data tentang keturunan Ki Nawawi, telah membuat saya tambah penasaran untuk bisa meyakinkan bahwa KH Ma’ruf Amin adalah benar cicit Ki Nawawi.
Rasa penasaran saya itu kemudian saya tumpahkan dalam salah satu status saya di face book dengan tulisan singkat “ Tunjukkanlah bukti autentik bahwa beliau secara geneologis punya hubungan langsung dengan Sayyid Ulama Hijaz Syeih Nawawi Albantani”.
Tak sangka, status saya itu banyak yang menanggapi. Salah satu tanggapan yang meyakini bahwa KH Ma’ruf Amin adalah cicit Ki Nawawi adalah seorang politisi dari salah satu partai yang mengklaim punya basis masa salah satu Ormas dimana KH Ma’ruf Amin juga adalah petingginya. Nah!, kalau yang nanggapi datang dari kalangan ini, sudah pasti arahnya yakin!, kenapa?, karena ada tradisi dalam konteks imamah bahwa seorang murid atau pengikut harus ikut tunduk kepada gurunya.
Politisi ini kemudian sambil guyon mengatakan dengan Bahasa Cilegon” Masih ore ngandel tah haha ” ( masih engga percaya tah…)
Saya kemudian menjawab “Udu ore ngandel, tapi lake tulisan yg memperkuat klaim itu”.
Ahirnya ia mengirimkan sebuah silsilah KH Ma’ruf Amin seperti yang telah saya jadikan cover diatas.
Saya memperhatikan secara seksama dan dalam waktu yang sesingkat singkatnya, celakanya, setelah saya melihat silsilah itu, saya tambah yakin bahwa KH Ma’ruf Amin secara geneologis tidak ada hubungan keturunan langsung dari K Nawawi.
Untuk lebih afdolnya, saya kemudian bikin pancingan, minta agar disebutkan nasabnya,
“Coba dibuat silsilah atau nasabnya bin atau bintinya”, kata saya .
Pancingan saya rupanya kena, si politisi membuat nasab dengan menyebutkan “KH.Ma'rufAmin bin Syekh Muhammad Amin bin Abdullahbin Nyi Katibinti Nyi kanisah binti Syekh Alimbin Ki abdullahbin Ibrahimbin Syekh Hasan Bashribin Ki Mahmud bin raden saleh bin Sulthan Abul Mufakhir bin Sulthan Maulana Muhammad Nashruddinbin Sulthan Maulana Yusufbin Sulthan maulana Hasanuddin”.
Sayapun lantas bertanya,
"Terus dimana ketemunya dengan Ki Nawawi?".
Oh, rupanya bingung juga politisi ini hingga ahirnya ia menjawab,
” Yah nanti di wiyak wiyak lagi”.
Kesimpulannya, adalah atas dasar silsilah itu garis keturunan KH Ma’ruf Amin dari pihak laki laki (ayah), nampak jelas tidak ada sedikitpun bersinggungan dengan Ki Nawawi.
Sekarang kita lihat silsilah dari garis perempuan (ibu). Bisa dirunut dari nyai hajjah maimunah binti Syeih Muhammad Romli punya ibu Marsati binti Haji Abdullah bin Syeih Abdullah bin Umar…dst. Adapun Ki Nawawi adalah kakak dari Syeih Abdullah anak dari Umar.
Dengan keterangan seperti itu, sulit untuk membuktikan bahwa KH Ma’ruf Amin adalah keturunan langsung atau cicit dari Ki Nawawi, yang benar adalah bahwa KH Ma’ruf Amin secara geneologis dari garis perempuan punya hubungan kekerabatan dengan Ki Nawawi tersebab buyut KH Ma’ruf Amin yakni Syaeikh Abdulah bersaudara dengan Ki Nawawi.
Jadi apa yang selama ini di gembor gemborkan oleh pers bahwa KH Ma’ruf Amin adalah cicit dari Ki Nawawi adalah tidak benar. Sulit bagi saya untuk meyakini bahwa KH Ma’ruf Amin adalah cicit dari Ki Nawawi. Perlu diingat bahwa cicit itu adalah keturunan langsung, sedangkan keturunan langsung dengan kerabat adalah tidak sama, kerabat bisa jadi karena hubungan saudara, paman, uwa, bibi, bule, bude atau karena ikatan perkawinan.
Saya tidak mengatakan ini adalah penipuan informasi, tapi sekedar untuk menaikkan ratting dalam kontestasi politik, ya sah sah saja karena ingin mendapat simpati dan dukungan rakyat walaupun sama sekali tidak bermartabat dan mengandung unsur kebohongan yang disengaja dan dibiarkan.
Sumber Inspirasi.
Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.