x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mang Sarmidin dan Islam Nusantara

Gonjang ganjing Islam Nusantara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti biasanya, tiap malam minggu, Mang Sarmidin selalu menyempatkan diri mampir ke rumah saya. Kali ini temani dua orang yakni Kences, mang Kemetok.

Menghabiskan waktu, sambil leyeh leyeh dan minum kopi ditemani rokok Minak Jinggo dan Gentong, ada saja obrolan lepas yang di sampaikan, dari urusan rumah tangga, usaha sampai pada persoalan persoalan agama.

Yang menarik dari obrolan itu, tiba tiba Mang Sarmidin menanyakan soal Islam Nusantara yang sekarang lagi jadi pembicaraan masyarakat di kampung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaan seputar apa sih sebetulnya Islam Nusantara itu.

Mendapat pertanyaan itu, tentu saja saya gelagapan karena saya bukan bagian dari Islam Nusantara, tapi Mang Sarmidin terus mencecar saya suapaya memberikan gambaran sedikit tentang Islam Nusantara.

“Begini saja ya mang Sarmidin, Islam itu ya Islam seperti yang sama sama kita anut”, kata saya

“Sedangkan Nusantara adalah kata lain atau sebutan dari Indonesia”, lanjut saya.

“oh, begitu ya”, celetuk mang Kemetok sambil menghisap rokok.

“Ya begitu, ingat kan Koes Plus, banyak mengeluarkan lagu Nusantara berseri seri, lagu itu menggambarkan tentang kekayaan, keindahan dan kemakmuran Indonesia”, kata saya mengalihkan perhatian.

“Jadi Islam Nusantara itu sama dengan Islam Indonesia ya”, tiba tiba Kences ikut nimbrung”.

“Ya bisa jadi begitu”, kata saya.

“ Wah tambah mumet saya”, sahut mang Sarmidin seraya memegang jidatnya.

“Maksud saya, apa sebetulnya Islam Nusantara itu, apa bedanya dengan Islam kita ini”, lanjut mang Sarmidin.

“Lha saya apalagi mang, susah menjelaskan karena saya juga bukan Islam Nusantara”, kata saya memberikan alasan kepada mang sarmidin sambil tersenyum.

Karena takut memberikan jawaban yang salah, dan dituduh menyebar kebencian,saya kemudian minta bantuan mister goegle untuk mencari tahu apa sih sebetulnya Islam Nusantara itu. Ahirnya ketemu salah satu keterangan menganai Islam Nusantara melalui sebuah tayangan video yang ada di You Tube, yakni keterangan dari Yahya Staquf, tayangan itu kemudian ditonton bersama yang isinya begini;

“Islam kita ini Islam nusantara, Islam kita ini Islam yang sejati, bukan Islam abal-abal model Timur Tengah, ini Islam sejati, Islam nusantara ini, serius.

Silahkan nanti di cari, saya aplud satu makalah di academia dot idu itu, saya beri judul Bhinneka Tunggal Ika, tapi pake Bahasa Inggris,karena yang nyuruh waktu itu yang nyuruh orang Inggris.

Di situ saya gambarkan bagaimana perbedaan, kenapa Islam nusantara mampu menjadi Islam yang sejati, karena Islam hadir dan hidup di nusantara ini bukan sebagai penakluk. Lain dengan yang di arab dan anal anak peradabannya, karenanya Islam datang sebagai penjajah, yang kurang lebih sebagai penjajah, nuwun sewu….”.

Mang sarmidin mantuk mantuk melihat tayangan video itu, lantas saya tanya

“Bagaimana mang, ngarti ngga?”

“Ya ngarti sedikit”, kata mang Sarmidin.

“Sedikit bagaimana”, tanya saya.

“Intinya Islam Nusantara itu beda dengan Islam yang di Timur Tengah atau di Arab sana, karena Islam disana adalah Islam abal-abal, Islam penjajah”,

“Nah, tau kan bedanya, tapi apakah mang Sarmidin percaya?”.

“Ya ngga lah, masa Islam disana disebut Islam abal-abal, Islam penjajah, ngga lah, saya mah ngga mau ikut”, jawab mang Sarmidin.

"Ya baguslah kalau begitu", kata saya mengahiri obrolan.

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu