x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

10 Etika dan Trik Sederhana Agar Nyaman di Group Chatting

Group chatting di Medsos adalah ibarat pisau bermata dua yang bisa sangat tajam. Kontrolnya ada pada diri masing-masing.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap orang saat ini hampir pasti memiliki dan/atau aktif di lebih dari satu group chatting. Untuk Indonesia, para netizen umumnya aktif di aplikasi Whatsapp. Nah, biar saling nyaman, 10 etika dan trik berikut ini mungkin bisa dipertimbangkan agar group chatting tetap hangat dan menyenangkan.

Pertama, setiap group chatting/ngobrol adalah sarana komunikasi, itu intinya. Bisa antar anggota satu keluarga besar, atau antar keluarga inti, atau sesama kolega kerja, atau kebersamaan yang bersifat sementara (kepanitiaan dalam satu event, misalnya).

Dan seperti sarana komunikasi lainnya, group chatting sebenarnya tidak jauh berbeda dengan komunikasi melalui pertemuan fisik. Kita akan bertemu dengan banyak ragam karakter, beda selera dan hoby dan kecenderungan. Selalu ada potensi untuk bertabrakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, namanya sarana komunikasi, tujuan group chatting tentu untuk saling mengabari atau untuk saling mengetahui kabar yang lain sesama anggota group chatting. Bahasa agamanya: ajang bersilaturahim.

Ketiga, tiap orang/anggota group sebenarnya bebas memposting apa saja. Karena itu diperlukan kontrol pribadi yang ketat dari masing-masing anggota group. Sebab semua anggota group (admin atau anggotanya) tidak memiliki mekanisme yang bisa mencegah orang lain meng-upload postingan di group.

Keempat, jika tiba-tiba ada postingan/status (kalimat, gambar, video) yang mungkin menurut kita kurang nyaman, pertama-tama harus disikapi: “mungkin salah posting”. Jika bukan salah posting, tidak perlu langsung mengomentarinya. Akan lebih baik, jika yang memposting status yang kurang nyaman itu dijapri dulu. Intinya jangan langsung “menggurui” apalagi “menghakimi” postingan/status yang menurut Anda kurang nyaman.

Secara pribadi, saya lumayan ketat: tidak pernah mengomentari postingan yang menurut saya kurang nyaman (gambar porno misalnya). Umumnya saya akan langsung menghapus postingan yang kurang nyaman itu di handphone sendiri. Atau saya timpa beberapa postingan baru sekaligus, agar postingan kurang nyaman itu, langsung naik ke atas dalam wall chatting.

Kalau tiba-tiba justru postingan Anda yang diprotes oleh anggota group yang lain, Anda bisa langsung menghapusnya sendiri. Tidak usah berdebat (catatan: penghapusan status/postingan di Whatsapp hanya dimungkinkan dalam rentang waktu 7 menit setelah upload. Jika Anda menghapusnya setelah 7 menit, postingan/status itu mungkin akan tetap bisa terbaca di group oleh anggota group lainnya).

Kelima, sering terjadi, tiba-tiba ada anggota group yang LEFT (meninggalkan group), jangan langsung dikomentari. Biarkan saja dulu! Sebab boleh jadi, dia salah pencet (kebetulan tombol LEFT di Whatsapp berdekatan dengan tombol CLEAR). Atau jika salah satu anggota group memang ingin keluar, ya, biarkan sajalah. Sebuah group chatting tidak mesti ribut hanya karena ada satu-dua orang yang keluar.

Keenam, kalau anggota group yang sudah keluar dari group itu minta dan mau masuk lagi, ya dimasukkan lagi. Gak jadi soal itu.

Ketujuh, dalam setiap group chatting, pasti ada anggota group yang jarang sekali bahkan tak pernah komen, biarkan aja! Barangkali saja, anggota yang tidak pernah  atau jarang koment itu justru sangat aktif membaca tiap status/postingan.

Kedelapan, jika group chatting bersifat khusus dan terbatas antar sesama anggota keluarga, memang perlu lebih berhati-hati setiap meng-upload status/postingan. Sebab selain sarana komunikasi, sentuhan silaturahimnya juga sangat kental.

Kesembilan, secara umum ada beberapa jenis postingan yang biasanya menjadi persoalan (penyebab ribut) dalam suatu group chatting: terutama gambar porno atau yang berbau porno.

Selain itu, ada beberapa foto yang juga kurang layak, dan sebenarnya etikanya berlaku umum bahkan secara internasional: sebaiknya jangan memposting foto orang yang sedang tidur; foto orang yang sedang makan; foto orang yang sedang di ruang privat (misalnya sedang pipis di toilet, atau mandi di kamar mandi), atau foto dua orang yang sedang bermesraan.

Kesepuluh, group chatting adalah ibarat pisau bermata dua yang bisa sangat tajam: di satu sisi bertujuan sebagai sarana komunikasi dan silaturahim. Namun di sisi lain, jika tidak hati-hati, group chatting juga bisa menjadi sarana untuk saling membenci dan mencaci maki.

Catatan penutup: yakinlah bahwa dalam setiap group chatting, tidak mungkin semua status/postingan akan sesuai dengan selera Anda. Begitu juga sebaliknya, tidak mungkin semua postingan/status yang Anda upload akan sesuai dengan selera orang lain.

Syarifuddin Abdullah | 02 Oktober 2018/ 22 Muharram 1440H

Sumber foto: www.alamy.com

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler