Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari maraknya pemberitaan tentang hoax penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet di tengah kondisi saudara-saudara kita di Palu, Donggala, dan sekitarnya yang sedang terkena musibah.
Begitu hebohnya, begitu viralnya pemberitaan tersebut hingga mampu menyedot perhatian masyarakat dan menjadi bahan bagi tim kampanye Prabowo.
Mereka beramai-ramai mengutuk, mencaci dan memaki tindakan keji tersebut, seolah bencana dan isak tangis saudara-saudara kita disana tidak terlalu penting ketimbang isu penganiayaan yg menimpa kawan seperjuangan mereka Ratna Sarumpaet.
Selama beberapa hari pemberitaan mengenai Ratna Sarumpaet menjadi topik utama, hingga akhirnya Kepolisian Republik Indonesia berhasil mengungkap bila isu penganiayaan tersebut HOAX alias dibuat-buat tak ubahnya sinetron dan panggung drama yang memang telah lama dilakoni oleh Ratna Sarumpaet.
Politisi, aktivis hingga ormas yang seringkali berseberangan dengan Pemerintah dengan sangat berapi api mengeluarkan statement seolah olah tindakan tersebut mengancam demokrasi, mengutuk perlakuan keji ala PKI, sekaligus upaya represif terhadap aktivis yang lantang mengkritisi Pemerintah dsb.
Tak kurang mulai dari Fadli Zon, Fahri Hamzah, Hanum Rais, Rocky Gerung, Dahnil Simanjuntak, Aktivis ACTA, Ahmad Dhani, Mardani Ali Sera, Amien Rais hingga seorang Capres Prabowo Subianto memberikan statement beragam yang intinya menyalahkan Pemerintah Jokowi.
Strategi mereka sudah bisa ditebak, yaitu menggunakan pola Playing Victim!
Mereka sedang menjalankan strategi menciptakan kegaduhan, menciptakan sebuah wacana seolah olah Pemerintah anti demokrasi, anti kritik dan bersikap represif!
Namun, ternyata Tuhan masih menyayangi rakyat Indonesia. Tuhan Yang Maha Kuasa membukakan mata kita semua, membukakan pikiran kita semua, menyadarkan kita semua bahwa opini negatif yang ditujukan oleh gerombolan oposisi untuk menjelekkan Pemerintah merupakan HOAX atau fitnah keji yg gunanya untuk kepentingan politik semata!!!
Selama ini kita berkali kali disuguhkan dengan wacana seolah olah Pemerintah anti Ulama karena “mengkriminalisasi” Ulama. Padahal ulama mana yang dikriminalisasi? Justru yang kita ketahui bahwa banyak individu yang bersembunyi dibalik jubah Ulama untuk mengobarkan kebencian kepada kelompok lain.
Begitupula ketika mereka mewacanakan bahwa Presiden Jokowi lekat dengan PKI, padahal jelas jelas mereka bersekutu dengan HTI (yang terbukti bersalah di Pengadilan ingin mengganti Pancasila dengan Khilafah)
Sekarang terlihat jelas isu HOAX dugaan “penganiayaan” kepada Ratna Sarumpaet ini persis dengan isu-isu negatif yang sudah mereka gulirkan sebelumnya untuk menyerang pemerintah.
Mari kita berpikir secara sehat bahwa berbagai macam wacana yg coba digulirkan oleh kelompok tersebut tidak lebih dari DAGELAN semata.
Jangan diambil hati dan jangan dipikir terlalu dalam agar kita tidak terus tertipu oleh mereka. Kasus kriminal ini kita serahkan saja kepada pihak yang berwajib karena sudah jelas banyak UU yang mengaturnya.
Mari sekarang kita fokuskan kembali perhatian kita kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpah musibah di Palu dan Donggala. Biarlah fitnah-fitnah keji yang dituduhkan mereka kepada Pemerintah menjadi pertanggung jawaban mereka kelak kepada Sang Pencipta.
Stop Pembodohan!!!
Stop Dagelan Politik!!!
Stop Sandiwara Politik!!!
Masyarakat sudah cerdas!!!!
Ikuti tulisan menarik Haikal Yusuf lainnya di sini.
