x

Iklan

Syafaruddin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tari Pagar Pengantin Kerajaan Sriwijaya Diresepsi Edo - Amel

Tari tradisional peninggalan kerajaan Sriwijaya maupun Kesultanan Palembang, kini mulai ngeteren ditampilkan diacara respsi pernikahan di Sumatera Selatan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

FOTO - Pengantin wanita Amelia (berdiri) disaksikan suaminya tengan menari pagar pengantin bersama penari dari Sanggar Citra Palembang

PALEMBANG - Tari pagar pengantin, salah satu tarian tradisoonal peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan (Sumsel) diperagakan pada acara resepsi pernikahan Dodi - Amelia yang berlangsung di Jl. Alamsyah Ratuprawira Negara Palembang, Minggu, 7 Oktober 2018.

Empat penari wanita usia remaja berpakaian Kerajaan Sriwijaya naik keatas panggung mengajak pengantin wanita ikut mereka, memperagakan tarian pagar pengantin.

Sementara suaminya diajak ikut berdiri dari tempat duduknya menyaksikan istrinya bersama ke empat penari menggerakan tangan dan tubuh mengikuti irama musik yang di iringi lagu

Aplus tepuk tangan para undangan pun gemuruh, diantaranya Direktur Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang, Restu Widodo, tempat Amelia, pengantin wanita bekerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pegiat kesenian tradisional Sumsel, mbak Nadia pembawa acara resepsi itu mengatakan, ada banyak tari tradisional yang diketengahkan dalam acara pernikahan, termaduk penyambutan tamu penting yang digelar didaerah ini.

Namun kalau tari pagar pengantin, si pengantin wanitanya diajak ikut menari. Beda dengan tari serampang dua belas, hanya penarinya, tanpa melibatkan pengantin.

Biasanya tari serampang dua belas, diketengahkan hanya untuk penyambutan tamu-tamu penting, kanya.

Nadia yang bekerja sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang ini mengatakan, ikut merasa senang, disetiap acara pernikahan, selalu ditampilkan tari tradisional.

Sangat banyak sekali tari-tarian tradisional peninggalan Kerajaan Sriwijaya maupun di era Kesultanan Palembang Darusalam yang perlu dilestarikan.

Kita, kata Nadia, patut beruntung, karena sanggar-sanggar tari sudah banyak di Sumsel, terutama di Palembang dan sanggar tari itulah yang yang mengkreasinya (keografinya), sehingga enak ditonton.

Ia menunjuk penari pagar pengantin dengan liuk dan lambaian tangan lemah gemulai yang banyak mendapat alus penonton ditampilkan pada acara resepsi Edo dan Amelia tadi, berasal dari Sangar Citra Palembang.

SYAFARUDDIN

Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler