Zaman semakin maju,teknologi semakin berkembang,tetapi banyak pejabat-pejabat yang masih menggunakan uang rakyat untuk berfoya-foya/melakukan kegiatan yang tidak penting.Apakah mereka sadar bahwa islam sangat melarang kita untuk melakukan korupsi.Allah SWT berfirman dalam QS.An Nisa ayat 9 yang artinya "wahai orang-orang beriman,janganlah kamu salingmemakan harta itu sesama dengan jalan yang tidak benar,kecuali dalam melakukan perdagangan yang berlaku asas dasar suka sama suka diantara keduanya dan janganlah kamu membunuh dirimu.Sungguh Allah maha penyayang kepadamu".

   Dalam ayat diatas sudah jelas bahwa kita dilarang untuk memakan harta orang lain dengan cara yang tidak baik.Apabila para pejabat-pejabat itu mengamalkan ayat diatas niscaya tidak akan ada korupsi.Akhir-akhir ini di medsos banyak yang memberitakan bahwa pejabat-pejabat dikota-kota besar melakukan korupsi,bagaimana penegak hukum ini?bagaimana cara mereka mengadili orang yang melakukan korupsi tersebut?.Sepertinya para petinggi negara itu saling melindung dan saling menutupi orang-orang yang melakukan korupsi itu.

   Entah apa yang dipikirkan di benak para pejabat-pejabat yang melakukan korupsi itu?apakah cuman harta dan harta?.Banyak hukum yang menjelaskan tentang korupsi itu yakni pada UU No 20 tahun 2001 yang berbunyi "korupsi adalah usaha memperkayakan diri atau orang lain suatu korporasi dengan cara melawan hukum yang dapat merugikan keuangan atau perekonomia negara.Dalam pandangan islam pelaku korupsi dikategorikan melakukan jinayat kubro dan di sanksi dibunuh,disalib dipotong tangan dan kaki secara bersilang.Andai di Indonesia menerapakan hukum islam itu,niscaya tidaka akan ada korupsi.

   Ajaran hukum islam ini sangat menjujung tinggi nilai-nilai kesucian baik lahir maupun batin yang menginginkan agar umat islam dalam melakukan sesuatu harus sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh Al Qur'an yang merupakan sumber hukum tertinggi.Kesimpulan "mari kita bersama-sama membasmi korupsi di negara kita ini,jangan biarkan korupsi ini meraja lela.

Ikuti tulisan menarik Anggito Wandi P lainnya di sini.