x

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ayo Bungkam Yordania, Biasakan Memenangi Laga, U-19

Ayo bungkam Yordania dan biasakanlah memenangi laga sebelum Piala Asia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sepekan lagi Piala Asia U-19 akan digelar di Indonesia. Namun, tidak seperti Timnas U-16, Timnas U-23 dan Timnas Senior, Timnas U-19 asuhan Indra Syafri hingga laga uji coba terakhir kalah 1-2 saat meladeni Arab Saudi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/10/2018), kondisinya masih meragukan.

Terutama tim masih boleh dikatakan mandul, sering melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu, transisi bertahan dan menyerang masih lambat, dan belum terlihat pemain-pemain yang akan menjadi pembeda dan menjanjikan piawai menceploskan gol ke gawang lawan, selain Sadil dan Egy. Sehingga dalam laga-laga uji coba, progres tim terlihat meragukan, susah menorehkan kemenangan.

Meski Indra berkelit, proses penyiapan timnya dalam laga uji coba tidak mencari kemenangan dan lebih difokuskan untuk mencari komposisi tim, tetap saja, publik sepakbola nasional, ragu akan Timnas U-19, karena masih terlihat beberapa pemain yang individualis dan egois, tidak berpikir untuk kemenangan tim. Selain itu, untuk apa bermain taka-tiki, bermain cantik, menang penguasaan bola, menang catatan statistik permainan, namun hasilnya seri atau kalah?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikan kepercayaan publik

Baiknya, mulai besok, Indra tidak usah lagi berkelit, buktikan bahwa Timnas U-19 memiliki harapan untuk dapat lolos ke Piala Dunia U-19. Syaratnya, dalam laga uji coba internasional terakhir, saat menjajal Timnas U-19 Yordania, pada Sabtu sore (13/10/2018) 15.30 WIB, Timnas U-19 sudah tidak melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu, khususnya bagi pemain belakang, transisi bermain juga lebih cepat, lalu ada pemain yang diharapkan dapat menjadi pembeda dan menjadi penentu kemenangan tanpa harus egois dan individualis.

Bila saat meladeni Arab Saudi, penggawa Garuda kalah, karena Egy belum turun bermain, maka saat menghadapi Yordania, apakah Egy langsung dapat berkontribusi dan berpengaruh pada kemenangan tim? Pengalaman yang lalu, di Piala AFF, saat akhirya Egy dipaksakan turun, sehingga permainan condong ke Egy sentris, Egypun tak kuasa menahan diri atas lelahnya. Pada akhirnya Egy cidera dan digotong ke luar lapangan.

Kendati yang sangat memahami Timnas U-19 adalah tim pelatih terutama Indra Syafri, namun seringnya publik sepakbola nasional menyaksikan Timnas U-19 berlaga, baik di Stadion langsung maupun melalui siaran televisi, maka publik sepakbola nasionalpun cukup cerdas menilai keberadaan Timnas U-19. Bahkan publikpun dapat merumuskan siapa saja pemain yang seharusnya menajadi 11 pemain utama, siapa pemain yang harusnya di bangku cadangan.

Hal ini sama untuk Timnas U-16 dan Timnas U-23 yang lalu, serta Timnas senior kini. Semua publik sepakbola nasional dapat menilai pemain yang layak dan menjadi pemain utama di semua Timnas. Pelatih boleh mengatakan, mereka yang lebih memahami kondisi pemain dan tim, tetap jangan lupa, saat pemain diturunkan ke lapangan pertandingan, ketika strategi pelatih salah dan tidak segera melakukan perubahan dan komposisi pemain, maka publik dapat menilai, pelatih yang bersangkutan, mumpuni atau tidak.

Sejatinya, saat Luis Milla memegang tampuk pelatih U-23 maupun Timnas senior, publik sepakbola nasional cukup gerah atas budayanya melakukan rotasi pemain dan pemanggilan pemain ke Timnas yang di luar ekspetasi publik sepakbola nasional. Hal ini setali tiga uang dengan Indra Syafri. Indra pun sering terlihat bicara kepada media, bahwa uji coba bukan untuk mencari menang. Ini bahaya. Mental pemain jadi tidak terlecut karena kalah atau seri di mahfumkan, di maafkan oleh sang pelatih. Budaya menangpun jadi jauh dari pemikiran pemain.

Selain itu, Egy sentris juga sewajibnya dikurangi pembicaraannya, baik di media maupun di dalam tim sendiri, karena dapat mempengaruhi mental pemain. Namun, Indra justru dengan bangganya, melalui laman resmi Piala Asia U-19, The-AFC.com mengumumkan kepada seluruh bangsa Asia, bahwa dengan  turunnya Egy Maulana Vikri, bintang muda Indonesia yang bermain di klub Polandia, Lechia Gdansk, membuat Timnas U-19, cukup layak bersaing untuk finis di empat besar Piala Asia U-19 2018 guna meraih satu tempat di Piala Dunia U-20 2019 di Polandia.

Semoga keyakinan Indra, sebelum berlaga di Piala Asia, Egy dan Timnas U-19 dapat memberikan kepercayaan kepada publik, bahwa Timnas U-19 dapat diandalkan meraih target, masuk semifinal dan lolos ke Piala Dunia U-19 2019.

Buktikan dulu, menang versus Yordania. Jangan berkelit kalau kalah karena masih uji coba. Nanti kalau terbudaya kalah atau seri, saat Piala Asia sebenarnya masih seri atau kalah juga, lalu alasannya mau apa.

Turunkan pemain terbaik, tidak perlu banyak rotasi. Cerdas intelegensi, personaliti, tak egois, pun tak individualis. Ayo U-19, buktikan! Beri kemenangan untuk Indonesia, meski sekadar uji coba!

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu