Indonesia, antara kaya dan miskin
Tahun demi tahun berlalu Indonesia semakin nyata dan ada, telah banyak proses yang dialami Indonesia, bukan kebahagiaan yang selalu mewarnai Indonesia mulai dari proses tangisan bahkan hingga kekelaman yang dirasakan untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai sejarah yang ada dan nyata. Perkembangan teknologi yang begitu pesat turut serta dalam pembangunan pendidikan, sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, hingga politik di Indonesia.
Para pelancong luar negeri rela bepergian jauh meninggalkan saudara dan bangsanya, tak tanggung-tanggung mengeluarkan dana yang tak sedikit hanya demi mengais-ngais sisa-sisa kenikmatan Indonesia, kenikmatan yang sudah terlebih dulu dirasakan oleh masyarakat lokal. Wajah-wajah Negara eropa tidak menjadi perihal yang asing di Indonesia, serasa tiap hari berdatangan lalu berpulang.
Ceceran pulau-pulau dimana-mana sembari menyombongkan keelokannya masing-masing, menawarkan candunya, menerangkan perbedaan penghuni pulau satu dengan lainnya, menyodorkan makanan-makanan khas daerahnya, menampilkan berbagai macam seni dan kerajinan yang dimiliki setiap daerahnya, dan mengenalkan adat yang satu dengan adat-adat yang lainnya.
Indonesia yang selalu kita dengar dengan ‘Surga Dunia’ karena sumber daya alamnya yang melimpah-ruah, paronama indah nan menggoda mata, bahkan kaya akan keragaman budaya dan adat istiadatnya yang tak cukup dihitung jari, sekarang telah tergores oleh tinta hitam tangan-tangan Indonesia sendiri. Di balik serambi yang indah itu Indonesia memiliki tangisan yang tak terdengar di depan teras. Banjir yang setiap tahunnya menjadi perbincangan hangat dalam televisi, TKI ilegal yang mungkin menjadi rahasia umum di Negara-negara tetangga, bahkan yang masih sangat membekas seperti gempa yang telah menghilangkan beberapa puluh ribu jiwa di Lombok, atau juga kisah mengenaskan rakyat miskin yang tidak ada tamatnya, anggapan tentang pendidikan yang menjadi sesuatu yang mahal, juga keeksisan koruptor di media informasi dan telekomunikasi.
Dimana para Wildan dan bidadari-bidadari yang menjaga surga dunia ini? Tangan-tangan mereka yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk merawat Indonesia yang tak semudah mengubah siaran televisi.
Ikuti tulisan menarik Barida quthrun nada lainnya di sini.