Kekuasaan diperebutkan adalah suatu kewajaran. Dinasti kerajaan pun selalu ada perebutan kekuasaan. Putra mahkota tidak dengan sendirinya otomatis menjadi Raja. Ada para pihak yang menyerobot hak dinasti melalui makar.
Negara berbentuk republik mengadakan pemilihan umum untuk menggerakkan roda demokrasi setiap lima tahunan. Partai Politik sebagai kendaraan kandidat presiden atau gubernur / bupati / walikota menyediakan jasa mewujudkan cita cita mejadi penguasa.
Sebenarnya menjadi pejabat publik setingkat kepala negara bergantung niat. Negara maju dengan tingkat pendidikan rata rata sarjana para kandidat adalah personil yang sudah selesai dengan urusan sendiri.
Berdasarkan pendapat pakar psikologis Maslow, seseorang kaya raya, sukses dalam kehidupan kini ingin mengabdikan untuk negara bisa disebut sebagai aktualisasi diri. Terbalik dengan negara berkembang justru warga negara ingin menjadi presiden karena sekedar mengambil kekuasaan.
Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa kekuasaan yang akan direbut atau di pertahankan akhirnya bergantung pada niat. Apabila niat hanya untuk kekuasaan thok maka akan banyak menemukan kendala. tetapi seandainya semata untuk berbhaktikan diri guna membangun negara maka dukungan rakyat akan diterima.
Salamsalaman
TD
Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.