Penampilan kontigen SUMUT berhasil memukau para peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) dalam suguhan budaya yang berlangsung tadi malam di lapangan Tantui Polda Ambon. Suguhan seni dan budaya merupakan salah satu acara hiburan di PESPARANI yang dimaksudkan sebagai ajang promosi beragam budaya nusantara. Kendati tidak termasuk bagian dari rangkaian lomba (kompetisi) suguhan seni dan budaya tersebut berlangsung meriah dan diikuti oleh para peserta bersama penduduk setempat dengan penuh antusias.
Kontingen Sumatera Utara yang dipimpin Pastor Redemtus Simamora, memperkenalkan keindahan Danau Toba serta budaya dan tari tor-tor. Sejak lagu "Persaudaraan Sejati" ciptaan Redemtus S., dan lagu "One Day at a Time" oleh solis Joseline Harefa, kontingen ini memukau masyarakat yang berjubel.
Lagu dan tor-tor Sigulempong yang menjadi penampilan pamungkas kontingen SUMUT bahkan mampu menggoyang masyarakat. Ratusan masyarakat ikut larut menyanyi dan menari tor-tor. Sekitar 150 lembar ulos yang dikalungkan oleh puluhan penari menjadi kegembiraan dan cindera mata yang tak terlupakan bagi masyarakat yang beruntung mendapatkannya.
Kualifikasi penampilan kontingen Sumut yang membawa alat musik tradisional Batak dan Boneka Sigale-gale membuat suasana semakin meriah disertai seruan khas SUMUT, horas dan mejuah-juah.
Menurut sebagian masyarakat, tampilan kontingen Sumut sangat layak untuk kembali dihadirkan pada penutupan Pesparani Katholik I di Ambon ini.
Ikuti tulisan menarik Valentino Barus lainnya di sini.