Ketika musibah tiba nan tertinggal duka. Dukapun jangan bertambah tambah karena keluarga tidak mendapatkan informasi dan pelayanan paripurna. Berangkat dari pemikiran tersebut Rumah Sakit Bhayangkara Tk I RS Soekanto yang lebih dikenal masyarakat dengann RS Polri Kramatjati menyediakan pelayanan prima.
Dalam kamus manajemen, pelayanan prima (services excellent) di terjemahkan sebagai pelayanan berlebih. Berlebih dari pelayanan biasa yang diberikan dalam rangka memberikan yang terbaik untuk konsumen. RS Polri menjadi tumpuan utama dalam men -identifikasi korban bencana sesuai dengan tugas pokok di bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).
Pelayanan itu bukan sekedar men-identifikasi jenazah tetapi pelayanan diberikan secara menyeluruh dan utuh untuk keluarga korban. Kapusdokkes Polri Brigjen Pol dr. Arthur Tampi dan Karumkit Polri Kombes Pol. dr Musyafak memimpin langsung pelayanan tersebut dengan mengerahkan personil sesuai dengan bidang tugas masing masing.
Seperti diketahui proses identifikasi akan berlangsung lama. Durasi waktu tidak bisa ditentukan bergantung dengan tingkat kesulitan dalam menentukan sedemikian banyak jenazah sesuai dengan data ante mortem. Oleh karena itu keluarga pasien tentu perlu mendapat pelayanan terbaik sembari menunggu kepastian kapan korban musibah berhasil di identifikasi. Setelah itu baru dilakukan penyerahkan jenazah untuk disemayamkan oleh keluarga masing masing.
Ketika awak berada didepan ruang sentra visum menyaksikan Kombes Pol. Drg Lisda Setyawan di wawancara media, awak disapa Kombes Pol drg Triawan. Beliau menjelaskan bahwa RS Polri menyediakan tempat khusus di Gedung Promoter bagi keluarga korban belajar dari pengalaman manajemen indentifikasi korban musibah Air Asia di Surabaya.
Sesuai arahan Kapusdokkes Polri disediakan tempat khusus berupa ruang istirahat di lantai 1 Gedung Promoter. Ruang yang sangat nyaman, sejuk serta luas. Tersedia pula tempat khusus shalat dan ruang pelayanan psikologi. Tampak keluarga pasien berkumpul dengan sanak keluarga, ada yang sedang menyaksikan siaran televisi dan ada pula yang terbaring tidur tiduran diatas karpet merah.
Sementara AKBP Sinung dan Kompol Bambang Sunargo mengatur petugas untuk menyempurkana ruang pelayanan tersebut yang sudah disediakan sejak kemarin (29 Oktober 2018). Terlihat pula dari pihak Lion menyediakan nasi kotak yang baru diturunkan dari mobil.
Petugas dari instansi lain seperti Jasa Raharja dan Taspen hilir mudik mengumpulkan data keluarga korban yang berhak mendapat santunan. Selain itu ada pula kepedulian dari Dompet Dhuafa menyediakan minuman hangat dan kue didekat 2 gedung sentra visum.
Demikianlah semua pihak sesuai dengan tugas dan kepentingan sangat peduli memberikan pelayanan prima kepada keluarga korban musibah. Lion sebagai penjuru dari musibah ini menyediakan beberapa Hotel di sekitar Cawang Jakarta Timur guna transit keluarga korban. Sedangkan di waktu pagi, siang dan sore mereka mendapat tempat yang nyaman di RS Polri Kramatjati.
RS Polri Kramatjati tampaknya menjadi pusat perhatian dalam beberapa minggu kedepan. Awak televisi dan media lainnya bersama perangkat mobil berjajar rapi untuk siaran langsung menyiarkan secara berkala konfrensi pers terkait hasil otopsi jenazah.
Personil Pusdokkes Polri memiliki ahli forensic handal berpengalaman internasional dalam meng identifikasi jenazah dalam kesatuan Disaster Victim Identification. Gedung pelayanan otopsi berada di bagian belakang RS Polri sedangan untuk pelayanan keluarga dan pusat informasi berada terpisah di dekat poliklinik. Terpisahnya dua bagian ini untuk mempermudah pelayanan kepada keluarga korban.
Keluarga cukup menunggu di ruang khusus yang nyaman yang telah disediakan sembari memonitor bagaimana perkembangan proses indentifikasi.
Pelayanan prima adalah tuntutan zaman. RS Polri telah mengaplikasikan sesuai dengan visi Kapolri Jendral Tito Karnavian : Promoter. Profesional dalam melaksanakan tugas, mengaplikasikan peralatan modern serta membangun kepercayaan melalui sikap pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat.
Paling tidak kualitas prima pelayanan Rumah Sakit Polri diharapkan mengurangi duka nestapa keluarga. Filosofi kehidupan hadir disini jangan ditambah susah orang yang sedang lara. Berikan yang terbaik agar beban dan penderitaan itu lambat laun semakin berkurang sejalan dengan keikhlasan menerima takdir Tuhan Yang Maha Kuasa.
Salamsalaman
TD
Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.