x

Iklan

Haikal Yusuf

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa yang Terjadi pada Desa-desa Indonesia di Masa Depan?

Mari kita bayangkan bagaimana nasib desa-desa di Indonesia beberapa tahun kemudian setelah adanya DANA DESA di era Pemerintahan Jokowi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dengan total dana desa sebesar Rp 187 Triliun yang telah dikucurkan di era Pemerintahan Jokowi, mari kita bayangkan desa-desa di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Beberapa tahun ke depan, semakin banyak desa-desa wisata di Indonesia yang mendunia sehingga mampu menyedot wisatawan baik lokal maupun Internasional, seperti halnya desa wisata Ponggok-Klaten yang omsetnya telah mencapai Rp 14 Miliar/tahun atau desa wisata Panggungharjo-Bantul dengan pendapatan Rp3 Miliar/tahun. Sehingga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat desa, dan juga wisatawan semakin banyak pilihan untuk berwisata di Indonesia.

Beberapa tahun kedepan, kita akan melihat atlet-atlet berprestasi yang membanggakan negara Indonesia muncul dari desa-desa di Indonesia. Sehingga atlet-atlet yang akan mendominasi juara Olimpiade, All England, Sea Games, atau Asian Games bukan hanya dari China, Amerika atau Inggris saja melainkan juga atlet dari desa-desa di Indonesia. Karena minimal Rp50 juta dari dana desa digunakan untuk pembangunan sarana olahraga sehingga banyak potensi anak muda di bidang olahraga yang terfasilitasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam beberapa tahun kedepan, dari Dana desa akan melahirkan intelektual-intelektual yang akan menjadi pemimpin bangsa. Seperti contoh program Satu Rumah Satu Sarjana di desa Ponggok-Klaten, dimana hasil dari omset BUMDes diberikan untuk bantuan pendidikan perguruan tinggi kepada mahasiswa asal desa Ponggok. Bukan tidak mungkin, si Wahyudi atau si Shinta dari Klaten dalam beberapa tahun kedepan menjadi Bupati Klaten, Menteri Pertanian atau bahkan Presiden. Toh selama ini pun banyak orang hebat di negeri ini lahir dari detak jantung pedesaan.

Bukan itu saja, kedepannya akan banyak para pemuda pemudi desa yang bisa menciptakan inovasi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang akan menciptakan gebrakan di dunia.

Beberapa tahun kedepan, para sesepuh desa tidak lagi khawatir desa mereka akan hilang, pertanian akan punah karena banyak anak muda yang pesimis dengan kehidupan di desa dan hijrah ke kota untuk mengadu nasib, melainkan para anak muda lebih memilih untuk membangun desa karena merasa nyaman hidup di desa dengan taraf perekonomian yang baik.

Beberapa tahun ke depan, Kata “wong ndeso” tidak lagi berkonotasi negatif. Melainkan orang-orang rebutan untuk menjadi wong ndeso dan menjadi Taruna Desa di desanya masing-masing. Hal ini bisa kita lihat dari sekarang, dimana beberapa mahasiswa cemerlang di kampusnya memilih untuk kembali ke desa untuk mengembangkan desanya.

Semua hal tersebut bukanlah angan-angan semata! Sekarang kita lihat, siapa yang menyangka kalau Klaten yang sebelumnya tidak masuk ke dalam destinasi wisata populer di Indonesia bisa mendapatkan omset miliaran bahkan bisa menjadi destinasi wisata populer yang mendunia.

Hari ini kita juga telah melihat angka kemiskinan di desa turun dua kali lipat dibandingkan di kota. Setidaknya 1,2 juta penduduk di desa sudah berhasil dientaskan dari kemiskinan. Bahkan Stunting juga turun dari 37 persen jadi 30 persen. Kedepannya bukan tidak mungkin 100% penduduk desa sudah bebas dari kemiskinan dan stunting.

Tren positif ini akan terus berlanjut mengingat dengan adanya dana desa terbukti MAMPU mendorong desa-desa agar mandiri secara bekelanjutan. Ini bukan sekedar mimpi dan hayalan semata namun telah kita lihat bukti keberhasilan desa yang memanfaatkan dana desa tersebut.

Kalau desa wisata Giethoorn di Belanda yang mengandalkan wisata perkampungan di atas perairan dan Desa Reine di Norwegia yang mengandalkan desa wisata nelayan bisa terkenal, mendunia dan beromset triliunan, Mengapa desa-desa di Indonesia yang potensinya luar biasa tidak bisa? PASTI BISA DONK!

Ikuti tulisan menarik Haikal Yusuf lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler