x

Iklan

Maydelin Tandipuang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Karya Debussy dalam Konser Musik Klasik Prodi Musik UPH

Momen peringatan 100 tahun meninggalnya Claude Debussy dispresiasi oleh musisi di seluruh dunia, tak terkecuali oleh para dosen Prodi Musik UPH.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Claude Debussy dikenal sebagai komponis besar musik klasik asal Prancis yang hidup pada akhir abad ke-19. Semasa hidupnya, ia banyak terinspirasi dengan musik tradisional Jawa. Tahun 2018 ini tepat 100 tahun meninggalnya Debussy. Sebagai seorang komponis besar, momen ini dispresiasi oleh musisi di seluruh dunia, tak terkecuali oleh para dosen Program Studi (Prodi) Musik Universitas Pelita Harapan (UPH).

 

Sebanyak 10 orang dosen dan 2 mahasiswa Prodi Musik UPH mengambil bagian dalam Konser Debussy 100 TH yangmenampilkan karya-karya komponis tersebut. Konser ini diadakan pada Kamis, 8 November 2018,  di Gedung D 501 UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“Tiap pengisi acara membawakan karya Debussy secara solo, duet, atau trio dengan instrumen musik masing-masing. Selain memperingati 100 tahun meninggalnya Debussy, acara ini sekaligus menjadi momen tampilnya para dosen Prodi Musik dalam satu panggung konser. Momen ini jarang terjadi karena para dosen ini sekaligus musisi yang memiliki kesibukan masing-masing,” ungkap Amelia Santoso, dosen Prodi Musik UPH yang menjadi Person In Charge (PIC) sekaligus salah seorang penampil dalam acara ini.

 

Konser ini dihadiri oleh lebih dari 100 penonton, termasuk mahasiswa Prodi Musik UPH dari berbagai angkatan, juga masyarakat umum. Dalam durasi sekitar 1,5 jam, konser ini berhasil membawa suasana musik klasik yang tidak hanya ditampilkan dalam karya-karya Debussy, namun juga dalam lukisan-lukisan impresionisme karya Claude Monet yang dipajang di dalam ruangan pertunjukan.

 

“Kami bersyukur karena animo mahasiswa dan masyarakat yang hadir ternyata cukup tinggi, bahkan melebihi ekspektasi kami,” ujar Amelia.

 

Stefina Wibisono, salah seorang dosen yang tampil juga mengungkapkan perasaannya terhadap terselenggaranya konser ini.

 

“Rasanya senang sekali, karena setelah sekian lama, akhirnya bisa mengadakan konser bersama dosen-dosen lain. Walau sebenarnya persiapannya sangat mepet dan di tengah kesibukan lainnya juga. Saya pribadi mempersiapkan sekitar sebulan saja,” ungkap Stefina.

 

Sebagai dosen, Stefina berharap mahasiswa yang hadir dalam konser ini bisa lebih mengenal karya-karya musik klasik, khususnya Debussy.

 

“Semoga konser ini juga bisa membentuk karakter mahasiswa sebagai musisi yang harus bisa tampil dengan baik di atas pangung. Mereka juga harus tahu bagaimana cara menghadapi penonton saat di atas panggung, serta bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Selain itu, semoga para dosen Prodi Musik juga semakin diberikan ruang untuk berlatih dan mengadakan konser-konser semacam ini di tempat lain, untuk memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum. Karena lewat musik, kita bisa menyadari betapa hebatnya Sang Pencipta musik itu sendiri,” tambah Stefina.

 

Selanjutnya, Prodi Musik UPH akan mengadakan Festival Cipta Lagu Anak & Remaja tanggal 18 November & 2 Desember 2018, piano resital karya Beethoven di Februari 2019, resital alat musik tiup pada Maret 2019, serta Brahms Festival pada April 2019 yang rencananya akan berlangsung selama 3-4 hari. (it)

Ikuti tulisan menarik Maydelin Tandipuang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler