x

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Saatnya Bercerita - Mengenalkan Literasi Sejak Dini

Pentingnya mengenalkan literasi sejak dini dan tips-tips melakukannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Saatnya Bercerita – Mengenalkan Literasi Sejak Dini

Penulis: Sofie Dewayani dan Roosie Setiawan

Tahun Terbit: 2018

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Penerbit Kanisius

Tebal: 103

ISBN:  978-979-21-5776-5
Pendapat Sofie dan Roosie tentang fondasi literasi sangatlah menarik. Mereka mendasarkan pada kekuatan kata dan cerita. Mereka tidak mendasarkan keterampilan literasi kepada kemampuan membaca dan menulis. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa awal dari literasi adalah saat anak bisa membaca dan menulis. Sofie dan Roosie mengatakan sebaliknya. Literasi mulai dipahami saat anak bisa mengenal makna kata dan cerita. Pendapat ini membuat proses penanaman kemampuan literasi bisa dilakukan jauh lebih awal tanpa perlu memberi beban kepada anak secara berlebihan.

Kesalahan pemahaman tentang literasi bisa berakibat fatal. Pemahaman bahwa literasi dasar diawali saat anak bisa membaca dan menulis membuat pengelola pra sekolah dan orangtua “memaksa” anaknya untuk belajar huruf, belajar membaca dan belajar menulis. Itulah sebabnya banyak kelompok bermain, TK dan PAUD mengajari siswa-siswinya membaca dan menulis. Perlakuan yang salah kepada anak, yaitu memberi beban berlebihan terlalu dini membuat anak menjadi bosan untuk belajar.

Roosie dan Sofie menawarkan hal lain dalam buku ini. Alih-alih memaksa anak untuk belajar membaca dan menulis, Sofie dan Roosie mengajak orangtua untuk mengenalkan anak kepada makna kata dan makna cerita. Prosesnya pun melalui dongeng, permainan-permainan dan lagu-lagu yang menarik bagi anak. Pemahaman makna kata dan cerita sebelum anak mampu membaca dan menulis akan sangat membantu si anak saat nantinya belajar membaca dan menulis. Sebab banyaknya kosa kata yang didapatnya dari mendengar cerita bisa membantu pemahaman terhadap teks yang dibaca dan ditulisnya. Dengan demikian anak tidak hanya belajar coding dan decoding saat belajar membaca dan menulis, tetapi sekaligus belajar makna dari teks yang dibaca dan ditulisnya.

Proses pemaknaan literasi kepada anak-anak pra sekolah yang ditawarkan dalam buku ini bukan sekedar terfokus kepada belajar memahami kata dan cerita. Proses ini juga sekaligus membantu anak-anak untuk bernalar, mengenal nilai-nilai, melatih emosi dan bersosialisasi. Sebab proses bercerita yang dilakukan tidak sekedar membacakan cerita, tetapi ada proses interaktif dengan si anak sehingga anak terlibat secara aktif merespon makna kata dan makna cerita.

Buku ini memberikan pengetahuan dan tips-tips praktis mengenalkan literasi dari sejak bayi, batita dan balita. Setelah menguraikan pengetahuan tentang kecakapan literasi di setiap tahapan pertumbuhan anak, Sofie dan Roosie memberikan tips-tips bagaimana membantu anak-anak tersebut mencapai kecakapan optimal sesuai dengan umurnya. Tips-tips yang diberikan sangatlah mudah untuk dilakukan oleh siapa saja orang dewasa yang ingin membantu anak.

Selain dari proses membacakan cerita, bermain bersama dengan pokok-pokok keterampilan literasi tertentu, Roosie dan Sofie juga memasukkan musik. Di bagian akhir buku ini, Sofie dan Roosie membahas musik sebagai salah satu sarana untuk optimalisasi pembelajaran literasi bagai semua tahapan umur anak.

Buku pendek ini sangat penting untuk dibaca orangtua yang memiliki bayi sampai dengan umur 5 tahun. Sebab dengan membaca buku ini orangtua bisa membantu anak-anak (dan cucu tentu saja) untuk mengoptimalkan proses belajar keterampilan literasi tanpa harus memberi beban kepada si anak tersebut.

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler