Tahun tak lagi menghitung bulan-bulanya. Bulan pun tak mereken tujuh harinya. Hari tak pula berhitung jam, jam tak lagi bermenit, menit pun tak pula berdetik.
Senyata sinar di ruang gelap, ia nyata dan makin terang. Jarak tak lagi merentang. Waktu telah menanggalkan ritmenya.
Pori-pori kulit merekah. Sekujur tubuh bergairah. Tanah dan langit dengan segala isinya, ikut merayakan ritme orgasme massal.
Diri seakan melebur ke dalam waktu, larut dengan ruang. Lahir dan batin tak lagi terbedakan. Semua bersekutu menuju nyata.
Syarifuddin Abdullah | 17 Nopember 2018/ 10 Rabiul-awal 1440H
Sumber foto: meteoweb.eu
Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.