x

Iklan

Maydelin Tandipuang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mahasiswa UPH Raih Dua Beasiswa Aktuaris

Earlitha Olivia Lionel masih terdaftar sebagai mahasiswa Program studi (Prodi) Matematika UPH saat menerima dua beasiswa aktuaris.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Earlitha Olivia Lionel masih terdaftar sebagai mahasiswa Program studi (Prodi) Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH) saat menerima dua beasiswa sebagai calon aktuaris. Beasiswa pertama ia terima dari READI Project, sebuah kerja sama pemerintah Kanada dengan Indonesia untuk meningkatkan jumlah lulusan aktuaris di Indonesia. Beasiswa yang baru diadakan pertama kali pada tahun 2017 ini diberikan kepada beberapa universitas rekanan, termasuk UPH.

 

Ditemui saat dirinya menjadi pembicara dalam Seminar Aktuaria yang diadakan oleh Prodi Matematika UPH, Earlitha menceritakan peran prodi dalam keikutsertaannya pada seleksi beasiswa ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“Awalnya saya dan teman-teman mendapatkan informasi mengenai beasiswa ini dari Prodi Matematika. Sejak dulu pihak prodi memang sangat mendukung para mahasiswa untuk mengikuti berbagai program beasiswa. Saat ditawari mengikuti beasiswa READI ini saya lihat ternyata syaratnya cukup mudah, termasuk di antaranya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0, terdaftar sebagai mahasiswa konsentrasi Aktuaria, dan dalam 1 tahun sudah bisa lulus 2 level ujian Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI),” ungkap Earlitha.

 

Karena memenuhi persyaratan tersebut, ia dan beberapa mahasiswa akhirnya mendapatkan beasiswa READI selama 1 tahun, mulai September 2017 hingga Agustus 2018. Dalam rentang waktu tersebut, Earlitha berhak mendapatkan dukungan finansial untuk biaya kuliah per semester, biaya hidup tiap bulan, dan biaya pendukung perkuliahan (buku, kuota internet, dan lain-lain) per semester.

 

Beasiswa kedua Earlitha dapatkan setelah beasiswa READI berakhir. Mahasiswa angkatan 2015 ini mengajukan beasiswa Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bagi mahasiswa tingkat akhir. Beasiswa ini ditujukan bagi calon aktuaris yang berminat bekerja di perusahaan asuransi jiwa seteleh lulus nantinya. Dengan beasiswa ini, Earlitha mendapatkan biaya kuliah per semester sebesar Rp 10 juta.

 

“Saya sangat bersyukur karena masih ada pihak-pihak seperti READI dan AAJI yang mendukung terciptanya banyak aktuaris di Indonesia. Saya juga bersyukur bisa berkuliah di UPH karena bisa membuka koneksi untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa ini,” ujar Earlitha.

 

Di samping itu, menurut Earlitha Prodi Matematika UPH sangat membantu mahasiswa untuk menjadi aktuaris. Apalagi hal ini sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan terciptanya 1000 aktuaris di Indonesia tahun 2018.

 

“Bentuk dukungan itu diberikan prodi melalui para dosen yang meluangkan waktunya dalam membimbing serta memberikan summary berisi materi persiapan mengikuti ujian sertifikasi aktuaris yang diadakan oleh PAI. Mahasiswa juga dianjurkan untuk mengikuti ujian tersebut sejak dini karena akan sangat berguna ketika lulus kuliah. Selain itu, selama kuliah saya juga beberapa kali berkesempatan mengikuti berbagai seminar yang diadakan oleh AAJI, AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia), dan organisasi ternama lainnya,” tutup Earlitha. (it)

Ikuti tulisan menarik Maydelin Tandipuang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu