x

Iklan

Ridwan kamil

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Agama Konflik Negara

#agama_konfloknegara?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Agama Konflik Negara ?

Isu agama konflik Negara  merupakan sebuah gambaran adanya sinergitas antara agama dan negara yang akan terus beriringan dan tak  kan pernah terpisah.Dualisme yang selalu membelenggu dalam kehidupan, dimana ada kehidupan maka jangan dinafikan keduanya dapat dipastikan melekat dan terus eksis dalam segala hal yang dilakukan setiap manusia.

Terkadang banyak orang salah mengartikan konsep-konsep keberagamaan dan bernegara hingga memicu adanya ketidak singkronan antara agama dan negara. Mari pahami secara seksama terkait fungsi keduannya dalam kehidupan kita.

Agama terambil dari 2 kata yang memiliki arti A (TIDAK) dan GAMA (KACAU, PERGI, DLL), perpaduan arti diatas dapat dipahami bahwa agama adalah suatu sistem yang lahir dari sebuah kepercayaan yang membudidaya  dan mengandung pesan tersirat, memiliki fungsi sebgai suatu sistem yang dapat mengatur setiap insan yang hidup dalam beragama agar tidak lari dari aturan yang diyakini mutlak kebenarannya. Sedangkan NEGARA adalah sekumpulan individu yang menetap dalam suatu wilayah dan terorganisir melalui sistem pemerintahan yang sah dan berkedaulatan. Negara merupakan sistem aturan-aturan yang mengikat setiap individu, yang lahir dari satu kesepakatan tunggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jelas keduanya memiliki persamaan yang tak luput dari adanya perbedaan. Lalu bagaimanakah kita menyikapi isu agama konflik negara?..Sebenarnya jika kita paduakan hubungan antara agama dan negara pada ranah proporsi dan tupoksinya. Maka isu diatas di sepanjang perjalanan kehidupan manusia tidak akan pernah ada.

Banyaknya pemberitaan awak media yang selalu menghangat-hangatkan isu konflik karena perbedaan  agama dan secara mentah-mentah dikonsumsi oleh ruang publik merupakan  salah satu penyebab yang secara tidak langsung meberitakan bahwa agama adalah pemicu konflik baik secara fisik, pemikiran, ideologi yang tidak menghargai sebuah perbedaan, keragaman yang bersifat intoleran. Seperti pemberitaan di tolikari, ambon, singkari dan masih banyak tempat yang lainnya.

Kalau  kita bisa mengandai-andai akankah jika agama dilepaskan dalam urusan negara akan membuat negara itu terbebas dari suatu konflik dan dapat menjamim negara itu akan berjalan maju, teratur dan sejahtera ? tentu jawabannnya tidak..!!! sebenarnya agama disini adalah sebagai sebuah kontrol dari adanya sistem pemerintahan, karena  tanpa kontrol dari agama akan memunculkan beragam konflik yang jauh lebih parah dari pada apa yang sudah terjadi. Mengapa demikian. Tentu dari setiap individu memiliki hati nurani yang ada sejak dia dilahirkan didunia, pemisahan agama dan negara akan memunculkan konflik batin tanpa ada ujungnya. Karena dalam setiap kebijakan kenegar1aan yang bertentangan dengan syariat dalam agamanya, hal itu akan menggiring mereka untuk mendustakan kepercayaannya sendiri. Dalam setiap kebijakan yang tertulis diatas kertas kesepakatan kenegaraan, sepenuhnya itu akan mewajibkan setiap warganya untuk mematuhi peraturan-peraturan yang sudah dibuat.

Dari setiap ajaran yang termaktup dalam kitab kepercayan agama-agama, tentu mengajarkan kebaikan bagi seluruh penganut agama itu. Dan bagaimana dengan berbagai konflik yang diberitakan soal kekerasan dalam agama ?  pertanyaan ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita.

Melihat semakin banyaknya problematika masyarakat yang di salah artikan oleh ruang publik, hingga memunculkan asumsi-asumsi negatif terhadap eksistensi agama di negara ini, maka perlu akan adanya penjelasan yang relevan dalam menampik asumsi-asumsi yang salah untuk diluruskan.

            Indonesia adalah sebuah bangsa dengan komposisi etnis yang sangat beragam. Begitu pula dengan ras, agama, aliran,kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kebudayaan, Sertapandangan hidupnya. Dengan kata lain bangsa ini memiliki portensi, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna kulit, status ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, variabel keberagamaan, loyalitas, dan afiliasi ideologi yang berbeda-beda. Dari segi kultur dan struktural,fenomeni diatas mencerminkan adanya tingkat keragaman yang tinggi, yang sangat berpotensi akan adanya konflik dan perpecahan serta kesalahpahaman yang memiliki eskalasi yang cenderung tinggi.

            Kemajmukan bangsa ini, juga disebabkan hampir semua agama–agama besar, yakni agama islam, kristen protestan, katholit, hindu, bundha, dan konghucu hidup di negeri ini.  Disisi lain, masyarakat indonesia juga terdiri dari beragam suku, etnis, budaya, dan bahasa. Bentuk negara kepulauan, juga menyebabkan penghayalan dan pengalaman keagamaan bangsa ini unik dibanginkan dengan bangsa-bangsa lain.

            Fenomena semacam ini, disatu sisi merupakan model dasar yang dapat memperkaya dinamika keagamaan yang positif, tetapi kenyataan seringkali membuktikan bahwa berbagai konflik yang muncul kepermukaan, dipicu oleh beragaman perbedaan tersebut. Goresan bukti historis membuktikan bahwa umat berlainan agama seringkali bertikai dan terlibat konflik. Perbedaan etnik dan kepemelukan agama, sering dijadikan sebagai alat ampuh yang dapat memicu konflik dan perpecahan di  negara indonesia ini.

 

Dari pemaparan diatas bisa dikatakan sedikit memberikan jawaban bahwa, adanya konflik dinegara ini tidak serta merta terjadi karna perbedaan agama, melain terdapat banyak faktor yang sama-sama memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya suatu konflik masyarakat. Dan eksistensi agama disini tidak pantas untuk diganggu gugatka, karena terjadinya bermacam konflik bukan hanya dipicu oleh adanya perbedaan agama saja. Justru konflik itu muncul karena keberagaman yang dimiliki oleh bangsa ini sendiri, dari keberagaman disinilah maka akan terbentu suatu konstruk pemikiran dan perilaku yang beragam pula.



 

Ikuti tulisan menarik Ridwan kamil lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu