x

Iklan

salva

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Stop Kekerasan Anak dalam Usia Dini

STOP KEKERASAN ANAK DALAM USIA DINI

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah perempuan dan anak yang mengalami kekerasan naik sehingga dibutuhkan edukasi masyarakat untuk membantu mengentaskan rantai kekerasan terhadap anak.

Dilansir dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, pada 2016 jumlah kasus kekerasan tercatat 11.723 kasus. Sementara, pada 2017 sebanyak 17.099 kasus. Selisih kenaikan angka kekerasan dari 2016 ke 2017 menjadi 5.376 kasus.

Akibatnya fatal jika , terus menerus melakukan kekerasan pada anak , nak itu bisa jadi keras juga terhadap lingkungannya , contohnya di rumah , jika dari orang tua si anak melakukan tindakan kekekrasan maka otomatis si anak selalu berpikir keras , dan l=malah bisa jadi tekanan diri ia sendiri menjadi keras dan mudah marah. Ada juga efek dari kekerasan maka anak itu akan terlihat lebih murung , takut pada keadaan dan juga takut pada orang di sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apasih untungnya melakukan kekerasan pada anak ? bukan malah dapat efek jera dari anak itu tapi gangguan psikologi dia malah lebih down , dan mudah terpuruk oleh keadaan dia. Jika si anak itu tidak mau di bilangi di beritau , jangan sampai di marahi , kasih dia pengarahan secara benar , jangan malah di kerasi. Dan juga kasih tau mana yang bener mana yang salah , namanya juga anak kecil rasa ingin taunya tinggi. Jadi , himbauan bagi para orang tua , jangan sampai melakukan tindakkan kekerasan karena anak itu adalah anugerah dari tuhan .

Ikuti tulisan menarik salva lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler