x

Iklan

Mohammad Yefqi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Meningkatnya Kasus Korupsi Ke Stadium 4

Dari banyaknya motif kasus korupsi ini, dari canggihnya virus Negara ini, bangsa Indonesia mengalami kesulitan untuk memberantas penyakit kronis ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Meningkatnya Kasus Korupsi Ke Stadium 4

Korupsi atau yang lebih dikenal dengan perbuatan egoistic, keji, licik dan lain sebagainya  yang melanggar agama dan hukum, kini saat ini sudah menjadi adat di negeri ini. Perbuatan yang satu ini  Tidak ada dampak yang baik bagi Negara. Tindakan seperti ini hanya bisa menimbulkan keburukan bagi suatu Negara. bagi bangsa Indonesia tindakan ini hanya bisa berakibat memeras angka rupiah Negara.

Karena dari banyaknya motif tindakan keji ini, dari canggihnya virus Negara ini,  bangsa Indonesia mengalami kesulitan untuk memberantas penyakit kronis ini yang masih belum ditemukan obatnya. Berbagai macam jenis korupsi di negeri ini sudah berkembang secara perlahan, bahkan saat ini korupsi telah melahirkan bibit-bibit baru bagi rakyat Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus korupsi terbaru yang terjadi dalam negeri ini yaitu korupsi saat ini sudah meningkat ke tahap stadium 4, dimana kalau dikategorikan kasus korupsi pada tahapan ini, sudah mencapai tingkat yang sangat parah dan sulit bagi bangsa Indonesia untuk bisa dimusnahkan. Akan tetapi, meskipun kasus ini sudah mencapai tingkat kebahayaan yang tinggi, masih ada satu pernyataan dari suatu partai ( PAN ) bahwa di dalam pernyataan tersebut berisi tentang mendukungnya pernyataan Capres ( Prabowo Subianto ) soal kasus korupsi di Indonesia yang sudah menjadi penyakit kronis ibarat kanker stadium 4. Jika korupsi di bangsa ini tidak mencapai stadium 4, menurut PAN ( Partai Amanat Nasional ), KPK ( Komisi Pemberantas Korupsi ) dipastikan akan menganggur.

"Kritik Pak Prabowo ini saya kira sangat relevan. Lihat saja penangkapan KPK banyak sekali. Masyarakat bisa menilai sendiri siapa yang paling banyak kena. Kalau memang tidak ada kanker, tugas KPK pasti sedikit. Sekarang, faktanya KPK masih sibuk. Kalau tidak ada kanker stadium 4, KPK-nya pasti nganggur," kata Wasekjen PAN Faldo Maldini kepada detikcom, Selasa (4/12/2018).

Meskipun ada beberapa pihak yang mendukung dengan kasus korupsi yang telah mencapai taraf bahaya ini, pernyataan semacam ini sangat bertentangan dengan Presiden Joko Widodo, dimana Presiden Joko Widodo ini sudah memastikan supaya tidak ada yang mengatakan bahwa kasus korupsi di Indonesia ini sudah mencapai stadium 4. Namun dibalik semua itu, Faldo mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo itu. Menurut Faldo, Jokowi tidak  mendapat laporan secara lengkap.

"CPI kita juga di angka 37 pada 2016. Artinya, angka itu stagnan, dong? Tidak kerja ini pemerintah udah jelas. Kejauhan kalau nariknya ke tahun 1998. Wajar CPI kita rendah ketika itu, kan sedang transisi demokrasi. Ini yang saya bilang tadi, tim Presiden tidak memberikan masukan yang tepat. Janji pemerintah 65 kalau saya tidak salah, coba capai itu. Sekarang, masih peringkat ke-96 dari 180 negara. Jadi, kita bisa nilai sendiri lah apa yang disampaikan petahana dan Pak Prabowo, yang mana yang tepat," jelasnya.

"Saya baca laporan kajian 2017 yang dikutip oleh petahana itu. Saya harap beliau baca itu. Kalau Pak Prabowo, saya yakin baca laporan itu karena kritik beliau tepat persis seperti yang dikatakan dalam laporan itu. Peningkatan kemudahan berbisnis tidak serta memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan angka CPI, apabila tidak diiringi oleh upaya menekan praktek koruptif eksekutif, legislatif, dan peradilan," sambung Faldo.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan loncatan CPI (corruption perception index) atau indeks persepsi korupsi Indonesia dari 1998 hingga 2018 sangat signifikan. Saat ini CPI Indonesia ada di angka 37. Jokowi pun menegaskan jangan sampai ada yang mengatakan indeks korupsi di Indonesia sudah masuk tahap stadium 4.

Soal korupsi sudah stadium 4 atau kategori parah ini juga sempat disinggung oleh capres Prabowo Subianto. Saat itu dia mengatakan korupsi yang akan merusak masa depan Indonesia.

"Korupsi di Indonesia sudah sangat parah. Ini yang merusak masa depan kita," kata Prabowo saat menjadi pembicara di The World in 2019 Gala Dinner di Grand Hyatt Hotel, Singapura, Selasa (27/11) lalu.

Jadi, sejak kasus korupsi ini lahir dan berkembang di negeri ini, sampai-sampai melahirkan bibit-bibit baru dengan kualitas yang cukup memuaskan bagi bangsa untuk sulit dalam memusnahkannya. Sampai saat ini pula dari berbagai jenis kasus korupsi yang menimpa negeri ini, masih belum ditemukan cara atau solusi yang baik untuk memberantasnya.

Ikuti tulisan menarik Mohammad Yefqi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

2 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB