x

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Orang-Orang Bloomington

Kehidupan orang-orang Bloomington yang dipotret dengan cerpen oleh Budi Darma.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Orang-Orang Bloomington

Penulis: Budi Darma

Tahun Terbit: 2016

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Noura Books

Tebal: 235

ISBN:   978-602-385-021-1
Pada umumnya buku kumpulan cerpen menggunakan salah satu judul cerpen menjadi judul bukunya. Cerpen yang dianggap terbaik atau paling menarik akan dipilih untuk menjadi judul buku. Tetapi kumpulan cerpen Budi Darma ini tidak memakai salah satu judul cerpennya sebagai judul buku. Menyadari bahwa semua cerpen ini adalah tentang orang-orang yang berasal dari sebuah daerah yang bernama Bloomington, maka Budi Darma menjuduli kumpulan cerpennya dengan judul “Orang-orang Bloomington.”

Memang benar. Semua cerpen yang disajikan dalam buku ini adalah tentang orang-orang di kota kecil yang bernama Bloomington, di Amerika Serikat. Seorang veteran yang selalu mengacung-acungkan pistol, seorang penulis puisi yang sakit-sakitan, keluarga miskin yang sibuk bekerja dengan dua anaknya, sepasang suami istri yang mendapatkan anak cacat, pemuda yang merasa tersaingi dengan anak muda lain, nenek tua yang paranoid karena semua orang dianggapnya menularinya dengan penyakit yang ganas, dan seorang pemuda yang menemukan ayah kandungnya yang tidak bertanggung jawab.

Cerpen-cerpen ini membicarakan kehidupan orang-orang yang tinggal atau selintas tinggal di Bloomington. Kisah-kisah yang mungkin saja kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kasus seorang veteran misalnya. Ia menjadi sakit kejiwaan karena perang dan karena keluarga yang dibangunnya setelah selesai perang juga secara berurutan mati. Ia menjadi tontonan banyak orang yang tahu bahwa pistolnya kosong. Tapi ia dianggap sebagai ancaman yang serius bagi orang yang tidak tahu bahwa pistolnya kosong.

Kisah tentang Joshua Karabish, mahasiswa yang sakit-sakitan tetapi pandai membuat puisi menunjukkan bahwa orang miskin selalu tidak percaya diri. Joshua Karabish yang akhirnya meninggal dunia meninggalkan sekumpulan puisi kepada temannya dan kepada kakak perempuannya. Ternyata puisi-puisi itu mendapatkan hadiah saat diikutkan dalam sebuah lomba. Namun, karena puisi-puisi tersebut dikirimkan ke lomba dengan nama orang lain – teman kos dan kakak perempuannya, maka merekalah yang mendapatkan nama dan manfaat dari puisi-puisi tersebut. Tragis.

Keluarga miskin selalu dianggap menimbulkan masalah, meski mereka sebenarnya memiliki cinta yang luar biasa. Keluarga M adalah contoh yang ditampilkan oleh Budi Darma. Kenakalan abang-adik anak dari Tuan M sungguh sangat menjengkelkan. Namun ternyata si abang selalu menjaga dan membela adiknya dalam kondisi apapun. Sering kali kita hanya risau dengan sisi buruk orang miskin daripada melihat sisi baik mereka.

Orez adalah anak yang lahir dengan kondisi cacat. Kehadiran Orez membuat Hester Prince ingin membunuhnya sejak dalam kandungan. Ia sudah khawatir bahwa anak yang akan dilahirkannya cacat. Saudara-saudari Hester Prince mati karena cacat saat lahir. Ibunya mati karena malu melahirkan anak-anak yang cacat. Bahkan saat Orez sudah lahir upaya untuk menghilangkannya. Dengan dorongan dari Hester Prince, ayahnya pernah mencoba untuk membunuh Orez dengan pedang warisan keluarga Hester.

Ny. Elberhart adalah seorang janda tua yang tidak suka bersosialisasi dengan siapapun. Ia menuduh semua orang yang mendekatinya adalah dalam rangka ingin menularinya dengan penyakit yang berbahaya yang bisa membunuhnya.

Charles Lebourne adalah seorang ayah yang tidak bertanggung jawab. Sebab ia meninggalkan perempuan yang dihamilinya. Upaya si anak untuk mencarinya sebagai ayah akhirnya tercapai. Bagaimana sikap Charles Lebourne terhadap anaknya yang bisa membantu kehidupannya di masa tua? Bagaimana pula sikap anaknya yang menemukan ayah yang menurut ibunya adalah lelaki yang tidak bertanggung jawab?

Budi Darma membangun cerita-ceritanya dengan lambat. Ia berpanjang-panjang menjelaskan latar belakang cerita dan hal-hal yang berguna untuk membangun kejutan di bagian akhir. Itulah sebabnya cerpen-cerpen dalam kumpulan Orang-Orang Bloomington ini panjang-panjang. Meski demikian, latar belakang yang dijelaskan dengan lambat dan detail ini sangat berguna untuk membangun kesimpulan babak akhir dari cerita. Semua narasi latar belakang yang awalnya kelihatannya tidak saling berhubungan, tiba-tiba saja bermuara pada satu kejadian di akhir cerita. Teknik inilah yang membuat cerpen-cerpen Budi Darma menjadi berbeda, unik dan menarik.

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler