x

Iklan

Muhammad Khairur Rasyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lewat Vlog dan Esai, Dua Mahasiswa UEU Bertemu Presiden

Dalam ajang Indonesia Millenial Movement 2018 yang diselenggarakanpada 9 – 13 November 2018 oleh Maarif Institute bekerjasama dengan Convey Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Esaunggul.ac.id, Dalam ajang Indonesia Millenial Movement 2018 yang diselenggarakanpada 9 – 13 November 2018 oleh Maarif Institute bekerjasama dengan Convey Indonesia, PPIM UIN Jakarta, dan UNDP Indonesia, Dua mahasiswa Esa Unggul yakni Chrystian Dwi Putra Yunus : 2018-0801-236 (Fakultas Ilmu Komputer ) dan . Farhana Nabila Hanifah : 2016-0401-241 ( Fakultas Hukum), berkesempatan bertemu dengan Presiden RI Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Keberhasilan dua mahasiswa ini mendapatkan kesempatan langka tersebut dikarenakan mereka lolos Esai dan Vlog di Indonesia Milineal Movement dan bersaing dengan 1500 mahasiswa dari berbagai daerah.

Chrystian Dwi Putra Yunus menjelaskan dalam ajang ini 1500 peserta seperti ia dan temannya dinilai melalui essai dan video bertemakan Percaya Indonesia, serta pengalaman organisasi/kepemimpinan dan administrasi lainnya untuk diseleksi. melalui seleksi yang kompetitif, akhirnya tersisa 100 pemuda-pemudi dari perwakilan seluruh provinsi di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dwi Putra pun melanjutkan, dari 100 peserta terpilih diberikan materi terkait perdamaian serta dilatih untuk menjadi agen perdamaian bagi lingkungan sekitar dan juga Indonesia.Pada hari keempat seluruh peserta berkesempatan untuk berkunjung ke Istana Kepresidenan, Bogor untuk bertemu langsung dengan Presiden RI serta beberapa jajaran Menteri untuk menyampaikan hasil deklarasi perdamaian.

“Momen berkesan yang kami dapatkan ialah saat berhasil bertemu dengan Presiden dan jajaran pemerintahan di Istana Bogor, bahkan kami sempat berfoto selfie. Di istana Bogor kami juga melakukan deklarasi perdamian untuk menyatukan pemuda-pemudi di Indonesia yang akhir-akhir ini terpecah selain dikarenakan Politik, agama hingga Ras,” terang Dwi, di Esa Unggul, Jakarta Barat beberapa waktu yang lalu.

Dirinya berharap ajang Indonesia Millenial Movement 2018 dapat kembali diselenggarakan pada tahun-tahun selanjutnya, karena sangat bermanfaat demi pengetahuan anak muda tentang pentingnya sebuah persatuan. “Event ini sangat positif mudah-mudahan dapat berlanjut tahun depan dan mahasiswa Esa Unggul dapat kembali berkesmpatan untuk lolos pada ajang ini,” tutupnya.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Khairur Rasyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu