x

Iklan

Rofiq al Fikri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Buku Revolusi Moral Amien Rais yang Menasihati Prabowo-Sandi

Revolusi Moral Karya Amien Rais, Buku yang Menasihati Dirinya Sendiri dan Prabowo-Sandi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Revolusi Moral Karya Amien Rais, Buku yang Menasihati Dirinya Sendiri dan Prabowo-Sandi

Resensi Buku Hijrah Karangan Amin Rais (Oleh :  Rofiq Al Fikri, Pengamat Politik, Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu / JAMMAL)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amien Rais, seorang yang pertama kali dikenal namanya di era 98 sebagai salah satu aktivis yang ikut berjuang menumbangkan rezime Orde Baru Soeharto kembali tampil ke publik dengan kontroversi. Kemarin, Jumat (11/1/2019) ia menerbitkan buku Berjudul “Hijrah, Selamat Tinggal Revolusi Mental Jokowi, Selamat Datang Revolusi Moral Prabowo”.  

Amien, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Partai Pengusung Prabowo yang oleh para pendiri PAN sudah diminta mengundurkan diri karena dianggap moralnya tidak sesuai dengan cita-cita pendirian PAN, (menebarkan politik SARA, adu domba rakyat, dan mendukung kembali tegaknya Orde Baru di NKRI) justru mengeluarkan buku yang isinya memberi petunjuk moral bagi semua orang.

Berikut resensi saya terhadap isi buku Amien secara keseluruhan. Harap dibaca dengan tenang, tahan amarah dan emosimu, karena seperti kata baginda Rasulullah, “orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya.”

 

1. Di bagian pendahuluan Amien masih tidak iklas menceritakan, kalau Pilpres 2014 dimenangkan JKW, masih mengatakan ada kecurangan. Padahal saat 2014, calonnya Prabowo-Hatta didukung Petahana yang notabene menggerakan suara untuk Prabowo, bahkan beberapa komisioner KPU jelas berpihak ke Prabowo saat itu. Ia tentu akan memframing cara yg sama untuk Pilpres 2019. Apakah karena itu ia ingkar janji? Janji jika JKW menang ia akan jalan kaki dari Monas ke Yogyakarta.

2. Masih di bagian pendahuluan, Amien juga mengungkit ketidakiklasannya diselenggarakan Pilkada secara langsung oleh rakyat. Ia lebih menghendaki Kepala Daerah dipilih oleh anggota DPRD seperti peraturan yang dikeluarkan oleh SBY pasca Pilpres 2014 dan langsung dibatalkan setelah dibully rakyat. Aneh, kalau tidak iklas kenapa ia sangat menggebu-gebu di Pilkada DKI melawan Ahok? Padahal itu Pilkada langsung loh.

3. Di halaman awal, Amien menuduh pemerintah saat ini diskriminatif terhadap hukum. Amien mencontohkan sekaligus membela HTI yang dibubarkan tanpa proses peradilan. Padahal, pascapembubaran sudah ada proses peradilan dan Pengadilan Negeri menyatakan HTI terbukti akan mengganti Pancasila dengan Khilafah, maka HTI harus bubar karena ingin mengganti dasar negara. Amin bahkan kini merangkul golongan yang ingin mengganti Pancasila demi meraih kekuasaan.

Sungguh menyedihkan, karena perilaku Amien sama saja seperti mereka yang merangkul PKI, organisasi yang ingin mengganti Pancasila. Atau jangan-jangan di kubu Amien ada orang-orang seperti PKI yang ingin mengganti Pancasila? Bedanya kali ini mereka memakai jubah agama? TNI perlu turun tangan dalam hal ini.  

4. Dalam buku itu disebut juga pembangunan yang dilakukan pemerintahan JKW tidak dirasakan? Padahal sekarang orang semua merasakan pembangunan jalan, BBM satu harga, BBM subsidi yg tidak naik walau harga minyak dunia naik (bahkan harga BBM Non Subsidi kemarin turun) pekerjaan lebih muda di dapat, rakyat di luar P. Jawa lebih gampang bersekolah dan berobat, karena gratis, dll. 

Kalau Amien tidak merasakan, entah ia tinggal di mana selama ini, saya curiga ia lebih sering ke luar negeri dibanding di negaranya sendiri sehingga tidak mengerti keadaan di lapangan.  

5. Dari sekitar 70 halaman, buku yang ditulis oleh Amien, 30 halaman lebih hanya berisi komentarnya yang tidak disertai dengan data valid tentang revolusi mental yang dihembuskan JKW. Entah, ia berniat mempromosikan revolusi moral atau sekadar menghujat gagasan seseorang?

6. Amien mengatakan, JKW tidak pernah mengucapkan langsung apa konsep revolusi mental. Sungguh aneh, padahal birokrasi yang melayani rakyat, mental pemimpin yang harus turun langsung ke masyarakat, pembangunan yang tidak berorientasi profit (pembangunan infrastruktur jika ingin cepat balik modal di P.Jawa saja) maka jalan perbatasan di bangun, Trans Papua, Trans Kalimantan dll, adalah implementasi dari revolusi mental.

7. Dalam bukunya Amien, mengatakan korupsi semakin merajalela di Indonesia, khususnya di era Jokowi. Entah seorang Profesor itu mengukur berdasarkan apa, apakahnya hanya dengan perasaan? Karena faktanya, kasus korupsi di era JKW semakin menurun berdasarkan Litbang Kompas. 

Bahkan berdasarkan survei LSI di Desember 2018, mayoritas rakyat Indonesia (64%) menilai JKW serius memberantas korupsi, terbukti beberapa kasus besar seperti e-KTP terungkap, padahal ada nama Setnov, Ketua DPR sekaligus Ketum Golkar partai pendukung JKW, artinya JKW tidak pandang bulu memberantas korupsi.

Tidak hanya itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan saat ini Indeks Persepsi Korupsi Indonesia jauh lebih baik dibanding era Soeharto (Orde Baru), era di mana para anak Soeharto dan prabowo berjaya yang kini kembali ingin berkuasa. Di zaman Orba (yang tengah dibela Amien saat ini) skor pemberantasan korupsi Indonesia adalah yang paling bawah di ASEAN. Saat ini yang di atas Indonesia hanya Singapura, Malaysia, dan Brunei, sisanya semua negara ASEAN di bawah Indonesia, itu di era JKW.

8. Dalam bukunya, Amien juga mengatakan, ada pemimpin yang ingin emisahkan agama dengan politik? Apakah itu ditujukan untuk Prabowo? Karena JKW tentu akan memimpin bersinergi dengan nilai-nilai ketuhanan karena lgsg menggandeng seorang ulama sebagai wakil kepala negara. Sementara capresnya yang didukung Prabowo justru merangkul pengusaha jual beli saham yang bahkan tidak pernah memiliki pengalaman di bidang politik

9. Amien ungkit janji JKW yang ingin Buyback Indosat. Faktanya, sekarang Indosat terus merugi, jadi buat apa mementingkan itu, padahal kita bisa melakukan yang lebih besar yaitu rebut saham mayoritas PT freeport, tambang emas terbesar di dunia yang selama ini dikuasai AS dimulai pada era Orba.

Oh ya, waktu itu Amien jg menikmati setoran di Freeport sih ya, kan pernah jadi komisaris Freeport katanya. Pantes sekarang ia gelisah, apakah karena sudah tidak dapat setoran dari para mafia freeport yang kini sudah diberangus berkat penandatanganan saham mayoritas 51%?

10. Amien juga mengatakan kini pemimpin menganut, Politik Solipsistik yaitu merasa dirinya sebagai sumber kebenaran. Itu persis seperti yang dia sendiri lakukan bersama kubu Prabowo yang mengatakan, Islam adalah prabowo-sandi kalau tidak mendukung prabowo sandi berarti tidak bela islam, itu lah Amien harusnya ceramahin ke Prabowo-Sandi yang gelisah dengan ungkapan #AkuIndonesiaAkuPancasila, wajarlah lah kalau gelisah, kan dukung HTI yang mau ganti Pancasila.

11. Amien terus mengatakan pemerintahan saat ini Profit Pathology, atau mementingkan keuntungan daripada kepentingan rakyat. Itu disebutnya setelah melihat kasus Reklamasi Teluk Jakarta dan Meikarta.

Buku ini seharusnya diberikan dan dibaca dengan tuntas oleh Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat dari PKS (sekutu utama Prabowo, bahkan partai yang dirasa paling Islam) karena izin Meikarta diterbitkan oleh Pemprov Jabar yang ditandatangani Ahmad Heryawan.

Buku ini juga harus dibaca oleh Anies Baswedan (Gubernur DKI yang dibela Amien mati-matian karena dianggap mewakili umat) karena Anies mengeluarkan keputusan untuk tetap melanjutkan proyek reklamasi teluk Jakarta. Amien bahkan melakukan tuduhan serius yang cenderung memfitnah keterlibatan JKW dalam kasus itu, ini harus dipertanggungjawabkan secara hukum.

Profit Pathology jg menyindir Sandi Uno yang kerjaannya jual beli saham, ia menjadi cawapres dengan anggapan aset negara itu seperti saham bisa ddijual kapan pun kalau menguntungkan.

12. Dalam buku ini, ditulis juga bahwa negara ini mulai menyukai kepalsuan, Amien lupa Prabowo-Sandi sangat erat dengan kepalsuan selama ini yang ingin merasa dekat dengan ulama. Apalagi Sandi yg dinobatkan sebagai ulama padahal tukang dagang, ini pun ditentang oleh kawan Amien, Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR.

Amien jg Tanpa malu menulis JKW yang keliru dalam pelafalan zainudin naciro, sebaiknya Pak Prabowo jg dinasihati yg menyebut Nabi Muhammad Hulaiwasalam atau bahkan terdiam bingung saat semua orang bersolawat.

13. Amien menyebut pemerintahan JKW sekarang Anti Demokrasi, dan lebih mirip Neo Orde Baru. Halo pak Amin, anda satu kubu dengan Capres yang mengatakan akan seperti Orde Baru jika berhasil menang nanti. Islamophobia? Merangkul ulama jadi wapres dibilang islamphobia?

Sedangkan ada capres yg disodorin dua nama ulama (Salim Segaf dan UAS) tetapi malah memilih pengusaha tidak dibilang islamphobia? Ayo pak Amien, bangun, mungkin anda sedang ngelindur kalau dalam bahasa Jawa.

14. Amien terus menerus menyebut pemerintahan Jokowi sangat mesra dengan Cina, padahal Cina ingin menguasai Indonesia. Amien merujuk pada kasus hoax 10 juta TKA Cina di Morowali (sudah terbukti hoax). Amien bahkan menilai pemerintah ini sangat Beijing pola pembangunannya.

Sebaiknya, Pak Amien nasihati Prabowo yang mengatakan Cina sangat penting bagi Indonesia, sekaligus Pak Hashim (kakak Prabowo) yang menyebut Cina akan jadi negara pertama yang dikunjungi jika Prabowo menang.

Jangan lupa, baru saja Prabowo disumbang ratusan juta oleh konglomerat Cina, masa sih di zaman sekarang ada sumbangan gratis? Pasti ada kepentingannya, Pak Amien gak khawatir jika Prabowo menang akan disetir para konglomerat Cina yang sudah menyumbang untuk kampanyenya itu?

15. Amien menulis, yang cenderung menuduh KPU tidak netral, memang jelas framing mereka secara serempak, bahwa akan ada deligitimasi KPU. Ini tidak saja dijalankan oleh PAN, tetapi dilakukan oleh Gerindra, PKS (hoax 25 jt DPT ganda), hingga Andie Arief Demokrat (Hoax 7 container surat suara tercoblos no.1).  

16. Amien pun Menuduh media tidak nteral, yang netral hanya TV One. Saya tambahin ya pak, media yang netral menurut kubu Prabowo bkan saja TV One, tp adalagi media online namanya rmol.com yang mahasiswa aja jijik kalau disuruh baca media itu karena berpihak banget dengan kubu bapak.

17. Di bagian akhir bukunya, Amien mengajak Prabowo yang emosional, pemarah, pemaki wartawan, orang boyolali, dan tidak bisa ngaji agar seperti Nabi Muhammad SAW yang lembut dan penuntun ummat? Sesungguhnya Amien sedang menistakan Islam!

18. Satu-satunya kebenaran dalam buku ini terletak di bagian akhir, ketika Amien menyebut adanya industri kebohongan di Indonesia. Industri yang membuat adanya budaya tipu-tipu elit politik kepada rakyatnya. Ia mengutip buku Lies Incorporated (2016) kasus di AS yaitu adanya industri kebbohongan yang mampu melumpuhkan proses Legislasi. Itu didukung politisi busuk guna menghancurkan kebenaran. Misalnya muncul beberapa orang meudian menghujat, dll.

Politisi-politisi busuk itu mulai menampakan belangnya di Indonesia, mulai dari Andie Arief (Demokrat) yang sebar berita bohong hoax 7 container surat suara tercoblos no.1, hoax yang dibuat oleh Bagus Bawana Putra, Koordinator Nasional Relawan Prabowo, ya benar Pak Amien, itu didukung politisi yang sekubu dengan anda.

Ada juga kasus kebohongan operasi plastik Ratna Sarumpaet, di mana anak anda Hanum Rais pun terlibat, bahkan anda juga turut diperiksa di Polda Metro karena menyebarkan kebohongan publik itu. Bahkan capres anda pun mengumumkan kasus hoax itu di konferensi pers, luar biasa, kurang busuk apalagi.

Apalagi? Hoax selang RSCM yang dipakai 40 orang padahal itu sekali pakai? Atau industri hoax medsos SARACEN yang digunakan untuk menjatuhkan lawan di Pilkada? Itu ada Asma Dewi terpidananya, yang setelah bebas justru jadi Caleg DPRD DKI dari Gerindra, partainya Capres yang anda dukung saat ini. Saya sepakat dengan bagian ini pak, politisi yang terlibat dalam industri kebohongan adalah politisi busuk!

Ironis hoax tidak hanya didukung oleh politisi busuk, tapi didukung oleh serigala bersorban berkedok agama, seperti tengkuzulkarnaen, haikal hassan, dan yang sudah tertangkap itu ada Alfian Tanjung dan Jonru.

Terakhir, buku ini yang dikatakan oleh Amien sebagai Kompas moral seharusnya diberikan kepada Prabowo yang menghalalkan segala cara untuk menang, mengadu domba rkyat, fitnah, dll, Sandi yg jadi cawapres dengan menyogok PAN dan PKS 1 Triliun. Atau bhkan Ketum PAN mantumu sendiri yang semua adiknya tersangkut kasus korupsi sehingga kini petinggi PAN ramai-ramai mengundurkan diri dari partai berlambang matahari karena kemuakkannya dengan cara pandang politik uang di partai.

Saya juga ingin  mengutip yang dikutip pak Amien di buku ini, yaitu Achmad Syauqi Bey, penyair Mesir “suatu ummat atau bangsa tegak berdiri bila akhlaknya bulat. Begitu hancur, hancurlah pula ummat atau bangsa itu.” Jangan sampai negara ini hancur jika Prabowo-Sandi berkuasa.  

 

Ikuti tulisan menarik Rofiq al Fikri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler