x

Iklan

fitri ani nurlatifah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pengrajin Genteng di Desa Dukuh

Desa Dukuh merupakan desa yang sebagian bermata pencarian sebagai pengrajin genteng.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengrajin Genteng di Desa Dukuh

Masyarakat di Desa Dukuh sebagian dari mereka bermata pencarian sebagai pengrajin atau pembuat genteng. Pembuatan genteng ini sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Dukuh sejak lama. Pengrajin genteng ini masih mengandalkan musim dan tanah liat dengan pembakaran yang tradisional. Memasuki musim penghujan seperti ini para pengrajin genting mengalami kesulitan dibandingkan dengan hari-hari biasa. Genteng yang mengandalkan musim kemarau untuk mengeringkan serta membuatnya semakin kuat setelah dibakar, tentu akan terkendala dan membutuhkan waktu yang lebih banyak jika sering hujan. Khususnya dalam mengeringkan para pengrajin genteng memakan waktu sampai 2 hari dalam hal pengeringan.

Proses pembuatan genteng dimulai dari pencetakan, penjemuran hingga pembakaran yang memakan waktu hampir 3 bulan. Dari proses panjang yang hampir 3 bulan pengrajin genteng dapat memproduksi  kurang lebih 5 ribu genteng yang siap jual. Selain itu para pengrajin membuat macam-macam genteng antara lain seperti prestalang, mantili, dan kodoan. Untuk memasarkan genteng hasil produksinya, para pengrajin ini mengandalkan pemasaran secara tradisional, yaitu dengan memasarkannya ke beberapa toko bangunan atau beberapa proyek pembangunan rumah langsung. Selain itu, biasanya ada juga pembeli yang datang secara langsung ke tempatnya. Untuk satu genteng prestalang biasaya dihargai dengan harga Rp 1000 perbiji, sedangkan mantili seharga Rp 1000 perbiji, dan untuk kodoan seharga Rp 1.500 perbiji. Namun, tingginya jumlah produksi genteng ini tidak berbanding lurus dengan pendapatan yang diraih. Saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih genteng yang lebih modern yang lebih murah harganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Ikuti tulisan menarik fitri ani nurlatifah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler