x

Iklan

Dewa Made

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pengeluaran Kesehatan Meningkat, Umur Kita Makin Panjang?

Berapa banyak yang kamu habiskan untuk membeli suplemen atau sekadar check up ke dokter atas alasan kesehatan. Apakah ini akan berpengaruh pada umur kita?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang rekan saya di kantor memiliki kesadaran yang luar biasa terhadap kesehatannya. Ketika sedikit demam, dia langsung bertandang ke dokter, ikut kelas olahraga, hingga rajin mengkonsumsi suplemen. Check up ke dokter pun lumayan rutin. Di sisi lain, adapula rekan kerja saya yang tidak begitu memperhatikan kesehatannya. Dia bahkan bisa melewatkan makan siang, asalkan kebutuhan rokok dan kopinya bisa terpenuhi. Kadang saya merasa, apakah kebiasaan dua rekan saya ini dalam berinvestasi untuk kesehatannya sendiri akan berhubungan dengan umurnya. Lalu berapa uang yang diperlukan agar bisa tetap sehat ataupun hidup lebih lama. Karena saya bukanlah anak indigo yang bisa meramalkan hidup seseorang, saya mencoba mencari data soal ini.

 

Berdasar situs resmi Bank Dunia, terdapat data yang berisikan pengeluaran kesehatan per kapita dan harapan hidup di masing-masing negara. Dua data ini saya jadikan acuan untuk menjawab pertanyaan di atas. Tapi dalam data tersebut hanya disertakan sampai Tahun 2015. Berhubung ini hanya iseng, saya pikir tak apalah dicoba meskipun kesannya kurang kekinian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Setelah beberapa pembersihan data, sayapun kemudian mejabarkannya lewat scatter chart. Boom…hasilnya pun keluar, bisa dilihat di sini. Dari data 216 negara yang saya masukkan memperlihatkan bahwa, semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk kesehatan ternyata harapan hidup seseorang semakin tinggi. Memang, korelasinya tidak begitu signifikan. Tidak ada angka pasti berapa yang harus dikeluarkan agar memiliki hidup lebih panjang, karena angkanya juga beragam. 

 

Setelah saya mengonversi pengeluaran kesehatan (dalam USD) menjadi nilai Rupiah pada tahun 2015, angka rata-rata pengeluaran kesehatan di setiap negara yang warganya berumur panjang cukup besar. Jepang yang penduduknya memiliki harapan hidup hampir 84 tahun, ternyata menghabiskan sekitar Rp 52 juta per tahunnya per kapita. Penduduk Swiss bahkan mengeluarkan hingga Rp 130 juta lebih untuk kesehatan, namun rata-rata harapan hidupnya masih di bawah Jepang.

 

Menariknya adalah pengeluaran kesehatan per kapita di Indonesia ternyata jauh di bawah Jepang, hanya berkisar Rp 1,5 juta rupiah per tahunnya. Dengan pengeluaran kesehatan sekecil itu, harapan hidup di Indonesia mencapai 69 tahun. Jadi jelaslah bahwa kita tidak tahu berapa takaran Rupiah yang harus dikeluarkan agar kita hidup lebih panjang. Namun dari tahun ke tahun harapan hidup di Indonesia justru meningkat (grafik lengkapnya).

 

Meski dalam tulisan ini menunjukkan bahwa semakin besar pengeluaran kesehatan akan membuat harapan hidup semakin panjang, bukan berati kamu harus menghabiskan duit untuk berinvestasi di kesehatan diri. Karena tetap saja, hidup dan mati seseorang tidak bisa ditentukan begitu saja. Dan masih ada banyak faktor yang mempengaruhi harapan hidup seseorang kan, seperti misalnya kualitas makanan, pola hidup, hingga kualitas lingkungan hidup.

 

Saya jelas tidak berani meramalkan umur kedua rekan saya tadi, yang jelas data menunjukkan ‘sesuatu’ yang mungkin tidak ingin didengar kedua rekan saya.

 

Ikuti tulisan menarik Dewa Made lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler