x

Iklan

nita rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dari Supir Hingga Menjadi Pengusaha Sukses Keripik Singkong

Kerja keras seorang supir angkut dalam menjalankan usaha singkongnya hingga memiliki 18 karyawan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selalu ada rezeki bagi seseorang yang berbagi. Mungkin itulah istilah yang cocok untuk menggambarkan seorang pria bernama Pak Guntur. Pak Guntur pun sudah membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi pengusaha sukses dari hanya seorang supir angkut makanan. Berkat kerja kerasnya yang tak pernah pantang menyerah, Pak Guntur kini telah berhasil menjadi pengusaha sukses yang memiliki 18 karyawan dan distribusi penjualan keripik singkong di seluruh Indonesia.

Sebelum pria asal Bogor ini menjadi seorang pengusaha, Pak Guntur pernah bekerja menjadi sopir pengangkut makanan ringan untuk didistribusikan ke tiap agen penjualan makanan di daerah Bogor. Setelah 20 tahun menjadi sopir, Pak Guntur mulai memikirkan untuk mencoba membuat keripik singkong di rumahnya dengan bermodalkan setoples keripik singkong yang selalu ia dapat setelah mengantar dan mengangkut makanan ke setiap agen. Setiap toples keripik singkong yang ia terima, ia selalu berbagi dengan orang yang membutuhkan. Pak Guntur dan istrinya, Usmini, terus mencoba resep baru keripik singkong hingga menemukan cara dan resep yang tepat untuk kemudian tujuannya dibagikan ke orang yang kelaparan.

Pekerja mengupas singkong menggunakan pisau tajam. Ini adalah langkah pertama dalam proses produksi keripik singkong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ya seringkali kalau di jalan saya lihat orang kelaparan, saya suka kasih mereka keripik singkong. Mereka senang bahkan mereka makan dengan nasi”, tutur Pak Guntur.

Seiring berjalannya waktu, Pak Guntur dan Ibu Usmini mulai berpikir untuk membuka produksi keripik singkongnya sendiri. Pak Guntur berpendapat bahwa keripik singkong adalah makanan ringan yang terus dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena ia melihat banyaknya permintaan pasokan keripik singkong, terutama dari sekitar daerah Bogor.

Ketika pertama kali memulai usaha keripik singkong, Pak Guntur bersama Ibu Usmini mengolah keripik singkong secara mandiri dan tradisional, dari mulai menanam singkong sendiri di sekitar rumah, menunggu panen singkong, memasak dengan wadah seadanya hingga keripik singkong pun siap disantap setelah dikemas dalam toples. Awalnya, Pak Guntur dan Ibu Usmini mencoba menjual keripik singkong ke tetangga mereka. Lantaran laris manis, pasangan suami istri ini pun mulai merekrut tenaga kerja untuk membantu usaha mereka.

“Lambat laun ternyata keuntungan kita tambah besar dan banyak peminatnya. Akhirnya kita menambah karyawan dari tetangga-tetangga kita lalu kita bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi dan sekarang ada pabrik, yakni pabrik keripik singkong”, lanjut Pak Guntur.

Kesuksesan usaha Pak Guntur dan Ibu Usmini tidak terlepas dari adanya pinjaman modal usaha mikro yang membantu mereka dalam mengembangkan usaha mereka. Pelaku usaha mikro seperti Pak Guntur dan Ibu Usmini sangat membutuhkan pinjaman modal usaha yang biasanya disediakan oleh lembaga-lembaga penyedia layanan keuangan baik bank maupun non-bank. Ibu Usmini sendiri memilih untuk menjadi peminjam pada penyedia jasa keuangan non-bank, yaitu Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR), yang adalah Mitra Pemberi Pinjaman di MEKAR.

MEKAR, sebuah platform Peer to Peer Lending, memberikan kesempatan bagi pemilik dana (orang-orang yang memiliki penghasilan dan ingin menumbuhkan uang mereka) untuk mendanai pinjaman UMKM seperti yang dijalankan oleh Pak Guntur dan Ibu Usmini. Melalui platform MEKAR, kini siapa saja di seluruh Indonesia dan di dunia bisa berinvestasi pada pinjaman UMKM dan mendapatkan imbal hasil investasi hingga 12,5% per tahun sambil berperan serta mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia. Seluruh dana yang diinvestasikan pada pinjaman usaha melalui MEKAR akan disalurkan kepada peminjam melalui mitra MEKAR, salah satunya yaitu Koperasi AKR.

Berkat pinjaman modal usaha yang mereka dapatkan, dalam setahun Pak Guntur dan Ibu Usmini bisa menghasilkan keripik singkong minimal mencapai 1.000 ton. Karena usahanya ini, Pak Guntur dan Ibu Usmini kini bisa mempekerjakan wanita-wanita paruh baya di daerah mereka untuk tetap menjadi produktif.

“Sementara saya pendidikan SD saja hingga kelas 4 (tidak lulus). Saya ingin menyekolahkan anak saya hingga jenjang sarjana”, tutup Pak Guntur.

 

Sumber: https://blog.mekar.id/dari-supir-hingga-menjadi-pengusaha-sukses-keripik-singkong/

Ikuti tulisan menarik nita rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu